Renungan Hari Rabu
Biasa XXVII, Thn A/II
Bac I Gal 2: 1 – 2, 7 – 14; Injil Luk 11: 1 – 4;
Sabda Tuhan hari ini berbicara mengenai ciri khas. Setiap orang
atau kelompok memiliki ciri khas, baik itu berupa tanda maupun kebiasaan. Dalam
bacaan pertama, yang diambil dari Surat Paulus kepada Jemaat di Galatia, Paulus
memberikan ciri khas dari pewartaannya. Kekhasan pewartaan Paulus terdapat pada
audiensnya, yaitu orang-orang yang tidak bersunat. Hal ini membedakan Paulus
dari Petrus. Pewartaan Petrus ditujukan kepada orang-orang bersunat. Sekalipun
sasarannya berbeda, tetaplah isi dari pewartaannya sama, yaitu Injil Kristus.
Injil juga menyinggung soal ciri khas. Diceritakan bahwa para
murid meminta kepada Tuhan Yesus sebuah kebiasaan berdoa sebagaimana
murid-murid Yohanes Pembaptis. Kebiasaan itu seakan menjadi kekhasan. Dan para
murid ingin akan hal itu. Sebagai murid Tuhan Yesus, mereka pun ingin suatu
kebiasaan yang khas. Mereka meminta Yesus mengajari mereka berdoa. Maka,
jadilah doa itu menjadi salah satu kekhasan murid Kristus. Dan doa itu dikenal
sekarang dengan nama Bapa Kami. Dengan berdoa Bapa Kami, kita dapat dikenal
sebagai murid Yesus.
Harimau dikenal dari belangnya dan gajah dari gadingnya. Demikianlah
bunyi pepatah yang sudah tak asing lagi bagi kita. Ini mau menunjukkan bahwa
segala sesuatu ada ciri khusus yang menandakan kekhasannya. Tak luput juga kita
sebagai murid-murid Yesus. Sebagai pengikut Kristus Yesus, kita memiliki banyak
tanda khusus. Salah satu yang ditampilkan Injil hari ini adalah doa Bapa Kami. Dengan
berdoa Bapa Kami, kita terlihat sebagai murid Yesus. Tuhan menghendaki supaya
kita senantiasa menampilkan kekhasan kita, sebagaimana Paulus yang setia
menunjukkan kekhasan pewartaannya.
by: adrian
Tidak ada komentar:
Posting Komentar