Rabu, 08 Oktober 2014

Renungan Hari Rabu Biasa XXVII - Thn II

Renungan Hari Rabu Biasa XXVII, Thn A/II
Bac I    Gal 2: 1 – 2, 7 – 14; Injil                  Luk 11: 1 – 4;

Sabda Tuhan hari ini berbicara mengenai ciri khas. Setiap orang atau kelompok memiliki ciri khas, baik itu berupa tanda maupun kebiasaan. Dalam bacaan pertama, yang diambil dari Surat Paulus kepada Jemaat di Galatia, Paulus memberikan ciri khas dari pewartaannya. Kekhasan pewartaan Paulus terdapat pada audiensnya, yaitu orang-orang yang tidak bersunat. Hal ini membedakan Paulus dari Petrus. Pewartaan Petrus ditujukan kepada orang-orang bersunat. Sekalipun sasarannya berbeda, tetaplah isi dari pewartaannya sama, yaitu Injil Kristus.

Injil juga menyinggung soal ciri khas. Diceritakan bahwa para murid meminta kepada Tuhan Yesus sebuah kebiasaan berdoa sebagaimana murid-murid Yohanes Pembaptis. Kebiasaan itu seakan menjadi kekhasan. Dan para murid ingin akan hal itu. Sebagai murid Tuhan Yesus, mereka pun ingin suatu kebiasaan yang khas. Mereka meminta Yesus mengajari mereka berdoa. Maka, jadilah doa itu menjadi salah satu kekhasan murid Kristus. Dan doa itu dikenal sekarang dengan nama Bapa Kami. Dengan berdoa Bapa Kami, kita dapat dikenal sebagai murid Yesus.

Harimau dikenal dari belangnya dan gajah dari gadingnya. Demikianlah bunyi pepatah yang sudah tak asing lagi bagi kita. Ini mau menunjukkan bahwa segala sesuatu ada ciri khusus yang menandakan kekhasannya. Tak luput juga kita sebagai murid-murid Yesus. Sebagai pengikut Kristus Yesus, kita memiliki banyak tanda khusus. Salah satu yang ditampilkan Injil hari ini adalah doa Bapa Kami. Dengan berdoa Bapa Kami, kita terlihat sebagai murid Yesus. Tuhan menghendaki supaya kita senantiasa menampilkan kekhasan kita, sebagaimana Paulus yang setia menunjukkan kekhasan pewartaannya.

by: adrian

Tidak ada komentar:

Posting Komentar