KENAPA BULAN OKTOBER JADI BULAN ROSARIO?
Bulan Oktober, bagi umat katolik, dikenal sebagai bulan Rosario.
Pada bulan ini, meski bulan-bulan lain tetap terbuka, umat katolik akan
melantunkan doa rosario, baik secara pribadi maupun dalam kelompok/keluarga.
Penetapan bulan Oktober sebagai bulan Rosario ini didasarkan pada kebijakan
Paus Leo XIII (1878 – 1903) yang menetapkan seluruh bulan Oktober sebagai Bulan
Rosario untuk menghormati Bunda Maria. Hal ini berawal dari penetapan tanggal 7
Oktober sebagai hari pesta Santa Maria Ratu Rosario oleh Paus Pius V (1566 –
1572).
Kenapa tanggal 7 Oktober menjadi pesta Santa Maria Ratu Rosario?
Adakah peristiwa tertentu di baliknya?
Pesta Bunda Maria Ratu Rosari tanggal 7 Oktober dirayakan untuk
memperingati kemenangan armada laut Kristen di Lepanto (1571). Pada masa
kekuasaan Paus Pius V, Gereja sedang dilanda bahaya besar dari Timur yang
mengancam untuk memusnahkan Kristianitas di seluruh Eropa. Kaum Muslim sangat
kuat dan agresif. Bapa Paus memberi peringatan kepada para raja dan pangeran di
Eropa bahwa musuh akan membunuh atau menjual mereka yang ditawan ke dalam perbudakan. Akan tetapi, peringatan itu tidak diindahkan.
Ketika Jenderal La Valette yang hebat itu
mempertahankan Malta dari serangan bangsa Moor, tak seorang pun yang
membantunya kecuali Paus Pius V. Paus mengirimkan uang dari bendahara Vatikan
demi mempertahankan benteng yang penting itu. Keterlibatan Paus membuat Raja
Turki marah dan menyatakan perang kepada Italia serta mengancam akan
menghancurkan setiap kota yang berada di tepi pantai.
Menghadapi ancaman itu, Paus memerintahkan setiap Gereja di Italia
untuk mengadakan devosi 40 jam. Soliman, Raja Turki, mentertawakan cara
perlawanan seperti itu. Namun 3 hari kemudian ia wafat.
Meski Soliman II sudah meninggal dunia, bukan berarti Kerajaan-Kerejaan
Kristen di Eropa bebas dari ancaman. Raja yang baru, Raja Selim II memutuskan
menjadikan Italia bagian dari kerajaannya. Kembali Bapa Paus memohon pada para
penguasa di Eropa, tapi pesannya tidak juga dihiraukan dan tidak dijawab. Hanya
seorang pangeran muda dari Austria, yaitu Don Yohanes, yang menjawab
permohonannya.
Meskipun Don John belum berpengalaman, Paus Pius V mengangkatnya
sebagai kepala dari ekspedisi laut yang sedang dipersiapkannya untuk melawan
bangsa Turki dalam mempertahankan Italia. Bapa Paus kemudian memberkati
kapal-kapal dan seluruh armada diletakkan di bawah perlindungan Ratu Rosario
yang Amat Suci. Semua yang ada di kapal menerima komuni kudus setiap hari dan
berdoa rosario berkali-kali dalam sehari.
Sadar akan kelemahan armada Kristen di hadapan armada Turki yang
besar dan kuat, Bapa Paus meminta semua umat Katolik untuk memohon bantuan
Bunda Allah dan “menggempur” surga dengan rosario tanpa henti. Umat Katolik
menanggapi seruan Paus selama pertempuran berlangsung. Dalam saat-saat kritis,
saat pertempuran berat sebelah dengan armada Kristen yang tak berdaya karena
jumlahnya jauh amat kecil, tiba-tiba angin yang amat besar bertiup ke jurusan
armada Turki. Armada yang kuat itu berantakan tenggelam, kapal pecah.
Tahun 1571, sebuah armada Turki yang luar biasa besar, di bawah pimpinan Sultan Halifasha (Ali Pasha), berlayar
menuju Eropa. Sasarannya menaklukkan Kota Abadi Roma. Dari Barat dikerahkan
sebuah armada kecil yang sederhana persenjataannya. Pasukan pilihan gabungan
Spanyol, Venesia, dan pasukan kepausan disiapkan di Pantai Lepanto dekat
Yunani. Dalam La Real yang berbendera Spanyol, Don Yohanes dari Austria tak
dapat menghindar dari kapal Turki. Hari itu 7 Oktober 1571.
Don Yohanes baru saja keluar ke laut lepas ketika ia bertemu
dengan pasukan kapal induk Turki yang hebat: 330 kapal. Ketika kedua armada itu
saling berhadapan, Don Yohanes menyuruh anak buahnya berdoa rosario. Mereka
memegang senjatanya sambil berdoa rosario yang ada di tangan mereka. Mereka
bahkan tetap berdoa selama pertempuran memuncak. Dan sungguh amat mengherankan,
satu demi satu perahu armada Turki itu tenggelam ditelan ombak dan gelombang
sedangkan perahu-perahu orang Kristen tetap tidak mengalami kerusakan apa pun.
Ketika Raja Selim II menyadari bahwa ia sedang bertempur melawan lebih dari
sekedar armada musuh yang kecil, ia dan pasukannya melarikan diri.
Kemenangan itu disambut gembira dengan perasaan aneh bagi pasukan
Don Yohanes. Anehnya lagi, berita kemenangan itu sudah langsung diketahui oleh
Bapa Paus di Roma, padahal untuk bisa sampai ke Roma, pasukan Don Yohanes butuh
beberapa hari.
Melihat peristiwa mukjizat itulah, maka Paus Pius V menentapkan
tanggal 7 Oktober sebagai pesta Santa Maria Ratu Rosario. Berkat doa-doa
Rosario, armada laut Kristen mendapat kemenangan dari ancaman armana muslim
Turki. Awalnya pesta itu hanya sebatas dunia Eropa saja. Baru pada masa Paus
Klemens IX (1667 – 1669) pesta itu dikukuhkn bagi seluruh Gereja semesta. Dan
Paus Leo XIII kemudian menetapkan seluruh bulan Oktober sebagai Bulan Rosario
untuk menghormati Bunda Maria.
Pangkalpinang,
5 Oktober 2014
by: adrian
Sumber:
makaci infonya
BalasHapus