Renungan Hari Sabtu
Biasa XXIV, Thn A/II
Bac I 1Kor 15: 35 – 37, 42 – 49; Injil Luk 8: 4 – 15;
Dalam Injil hari ini Tuhan Yesus mengajar orang banyak lewat
perumpamaan. Kali ini Tuhan Yesus memberi perumpamaan penabur, yang menaburkan
benihnya di empat lokasi tanah: tanah pinggiran jalan, tanah berbatu, tanah
bersemak duri dan tanah subur. Dari keempat jenis tanah itu, hanya tanah subur
saja yang menghasilkan buah. Inti dari perumpamaan ini adalah ajakan untuk
menghasilkan buah. Tuhan Yesus berharap agar benih iman yang ditaburkan dalam
hati umat dapat menghasilkan buah. Kondisi empat jenis tanah merupakan media
refleksi diri. Umat diajak untuk melihat dirinya pada kondisi tanah yang mana? Jika
menyadari dirinya bukan pada kondisi tanah yang subur, maka kewajiban umat
untuk berubah sehingga dapat menghasilkan buah.
Tema perubahan juga mendapat tekanan Paulus dalam bacaan
pertama. Dalam suratnya yang pertama kepada jemaat di Korintus, Paulus membahas
soal kebangkitan yang membuat bingung kebanyakan orang. Bagi Paulus inti
kebangkitan adalah perubahan. Orang yang bangkit tentulah orang yang berubah. Dia
tidak sama lagi dengan semula. Jika semulanya ia adalah manusia alamiah, maka
lewat kebangkitan ia menjadi manusia rohaniah. Paulus bukan cuma mau menekankan
soal kebangkitan pada akhir zaman saja, melainkan kebangkitan saat ini. Karena dengan
kebangkitan Kristus, umat juga hendaknya mengalami kebangkitan. Artinya, dalam
dan bersama Kristus, umat meski menunjukkan perubahan dalam hidup, tampil
sebagai manusia rohaniah.
Salah satu kendala terwujudnya perubahan adalah cinta pada
kemapanan. Dewasa ini banyak orang menolak untuk berubah karena sudah mapan. Dalam
kemapanan ada kenikmatan dan kenyamanan. Tak sedikit pula kemapanan itu
terwujud pada hal-hal yang negatif. Mapan pada kemalasan, mapan pada
keserakahan, mapan kekuasaan, dan kemapanan lainnya. Sabda Tuhan hari ini
mengajak kita untuk berani membongkar kemapanan itu. Kita diajak untuk berbuah.
Jika kemapanan itu menjadi kendala bagi kita untuk berbuah, maka kita harus
berani melawan kemapanan itu. Tuhan menyadarkan kita bahwa bangkit bersama
Kristus berarti juga berubah hingga akhirnya berbuah.
by: adrian
Tidak ada komentar:
Posting Komentar