Renungan Hari Jumat Biasa XVII, Thn A/II
Sabda Tuhan hari ini berbicara
tentang penolakan umat atas firman Allah. Dalam bacaan pertama, penolakan itu
terlihat pada penolakan umat Israel terhadap Yeremia yang menyampaikan pesan
Allah. Pangkal penolakan mereka adalah pesan Allah yang disampaikan Yeremia
tidak sesuai dengan selera mereka. Pesan itu berisi kehancuran. Karena tidak
suka akan isi pesan itu, mereka akhirnya memutuskan untuk menolak si pembawa
pesan. Menolak Yeremia berarti juga menolak Allah.
Injil hari juga menampilkan penolakan.
Yang ditolak adalah Tuhan Yesus. Sedikit agak berbeda dengan bacaan pertama,
dalam Injil umat menolak Yesus bukan lantaran apa yang disampaikannya. Malah dapat
dikatakan bahwa orang Yahudi begitu terpesona dengan pengajaran Tuhan Yesus. Pangkal
penolakan mereka adalah latar belakang Yesus yang tidak sesuai dengan selera
mereka. Terbersit bahwa mereka berharap bahwa Yesus berasal dari latar belakang
keluarga orang-orang penting dan berkompeten dengan hal-hal keagamaan. Mereka tidak
suka akan latar belakang Yesus sehingga menolak-Nya. Menolak Yesus berarti juga
menolak pesan-Nya.
Dalam kehidupan sering kita jumpai orang-orang
yang senasib dengan Yeremia dan Tuhan Yesus. Selalu saja terjadi penolakan
terhadap orang yang membawa warta “kebaikan” bagi sesama yang lain. Dan biasanya
penolakan itu dilandasi pada perasaan suka-tidak suka. Karena tidak suka pada
pribadi tertentu, maka orang menolak “kebaikan” yang ada padanya. Atau karena
tidak suka pada pesannya, maka orang menolak pribadi dan juga “kebaikannya”. Melalui
sabda-Nya hari ini Tuhan menghendaki supaya kita jangan membuat pemilahan
seperti itu. Kita musti melihat kebaikan sebagai kebaikan dan kebenaran sebagai
kebenaran tanpa ditimpali dengan perasaan suka atau tidak suka.
by:
adrian
Tidak ada komentar:
Posting Komentar