SANTO HORMISDAS, MARTIR
Pada masa kejayaan Kerajaan Sasanid di Persia selama 4 abad,
seni dan ilmu pengetahuan mengalami perkembangan dan kemajuan yang luar biasa. Demikian
juga agama yang dijadikan agama nasional yang sangat berkembang, sedangkan
agama Kristen dihambat sedapat mungkin. Pada abad ketiga, Raja Bahram
mengalahkan Chosroes II dan dengan kejam melancarkan penganiayaan terhadap
orang-orang Kristen. Raja ini suka mengorbankan manusia. Untuk itu ia tidak
segan-segan memilih korbannya di antara orang-orang Kristen. Hormisdas menjadi
salah satu orang pilihan untuk dijadikan korban persembahan.
Ia adalah bangsawan turunan raja dari dinasti Achemenid. Sesudah
disuruh datang ke istana, ia dipaksa meninggalkan imannya dan memeluk agama
nasional. Sebagai seorang pangeran yang berani, Hormisdas menjawab, “Jikalau
aku lakukan apa yang engkau perintahkan, maka aku menghina Tuhanku dan
melanggar, hukum-Nya. Siapa pun saja yang tidak mematuhi perintah-perintah
Tuhan, tentu saja kesetiaannya kepada raja akan kendor, karena raja adalah
seorang manusia biasa. Jika orang yang melanggar perintah raja dijatuhi hukuman
mati, bagaimana nasib manusia yang berani melawan Allah?”
Mendengar kata-kata Hormisdas ini, raja naik darah dan
menyuruh membelenggu Hormisdas. Harta miliknya disita. Ia ditugaskan menjaga
kuda-kuda perang dan membersihkan kandang kuda itu. Meskipun mengalami
penderitaan hebat, Hormisdas tidak bersedia menyangkal imannya. Oleh karena
itu, ia dihukum mati.
Baca juga riwayat orang kudus 8 Agustus:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar