Rabu, 20 Agustus 2014

Disiplin & Pelanggarannya pada Masa Kanak-kanak

ESENSI DISIPLIN BAGI ANAK-ANAK YANG LEBIH BESAR
Bantuan dalam Mendasarkan Kode Moral
Dalam kasus anak yang lebih besar, pengajaran mengenai benar dan salah seyogianya menekankan alasan mengapa pola perilaku tertentu diterima dan mengapa pola lain tidak diterima, dan seyogianya diarahkan untuk menolong anak memperluas konsep tertentu menjadi konsep yang lebih luas, lebih abstrak.

Ganjaran
Ganjaran, seperti pujian atau perlakuan secara khusus karena berhasil mengatasi situasi sulit dengan baik, mempunyai nilai pendidikan yang kuat jika pujian dan perlakuan khusus menunjukkan pada anak bahwa ia bertindak benar dan juga jika mendorong anak untuk mengulang perilaku yang baik. Bagaimana pun juga, jikalau pujian dan perlakuan khusus harus menjadi efektif, ganjaran harus sesuai dengan usia dan tingkat perkembangan anak.

Hukuman
Seperti ganjaran, hukuman harus sesuai dengan perkembangan dan harus dilakukan secara adil, kalau tidak dapat menimbulkan kebencian anak. Hukuman juga harus mendorong anak untuk menyesuaikan diri dengan harapan sosial di masa berikutnya.

Konsistensi
Disiplin yang baik selalu konsisten. Apa yang benar hari ini, besok juga harus benar dan lusa pun tetap benar. Perbuatan yang salah harus mendapatkan hukuman yang sama bila perbuatan itu setiap kali diulang, dan perbuatan yang benar juga harus mendapatkan ganjaran yang sama.

PELANGGARAN YANG UMUM PADA AKHIR MASA KANAK-KANAK
Di Rumah
      a)      Berkelahi dengan saudara-saudara
      b)     Merusak milik saudara
      c)      Bersikap kasar terhadap saudara yang dewasa
      d)     Malas melakukan kegiatan rutin
      e)      Melalaikan tanggung jawab
      f)       Berbohong
      g)      Tidak terus terang
      h)     Mencuri milik saudaranya
      i)        Sengaja menumpahkan sesuatu

Di Sekolah
      a.      Mencuri
      b.      Menipu
      c.       Berbohong
      d.      Menggunakan kata-kata kasar dan kotor
      e.      Merusak milik sekolah
      f.        Membolos
      g.      Menggangu anak-anak lain dengan mengejek, menggertak dan menciptakan gangguan
      h.      Membaca komik atau mengunyah permen karet selama pelajaran berlangsung
      i.        Berbisik-bisik, melucu atau berbuat gaduh di kelas
      j.        Berkelahi dengan teman sekelas
      k.      Minum obat-obatan terlarang, terutama marijuana, di pekarangan sekolah.

sumber: Elizabeth B. Hurlock, PSIKOLOGI PERKEMBANGAN: Suatu Pendekatan Sepanjang Rentang Kehidupan. (edisi 5). Jakarta: Erlangga, 1980, hlm. 166.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar