Renungan Hari Senin
Biasa XIII, Thn A/II
Bac I Amos 2: 6 – 10, 13 – 16; Injil Mat 8: 18 – 22;
Bacaan pertama, yang diambil dari Kitab Amos, menggambarkan
tentang Allah yang marah kepada umat Israel. Pangkal kemarahan Allah adalah
karena umat Israel tidak setia kepada Allah dengan mengabdi kepada allah-allah
lain. Dengan kata lain, umat Israel telah meninggalkan Tuhan Allahnya. Padahal
Tuhan Allah telah menolong mereka dari tangan bangsa Amori (ay. 9) dan menuntun
mereka keluar dari perbudakan bangsa Mesir (ay. 10). Dengan mengabaikan Allah,
mereka telah menunjukkan ketidaksetiaannya kepada Allah yang Mahabaik. Di sini
Tuhan Allah menghendaki supaya umat Israel hanya setia kepada-Nya.
Sikap seperti itu juga yang dituntut Tuhan Yesus kepada siapa
saja yang mau mengikuti Dia. Injil hari ini mengisahkan tentang dua orang yang
mengungkapkan keinginan mereka mengikuti Tuhan Yesus. Namun, Tuhan Yesus
menyampaikan tuntutan kesetiaan kepada-Nya. Kesetiaan kepada Yesus menjadi
prioritas utama, mengalahkan hal lain seperti prioritas pribadi (ay. 20) maupun
keluarga (ay. 22). Sama seperti tuntutan Tuhan Allah kepada umat Israel dalam
bacaan pertama, demikian pula Tuhan Yesus meminta agar siapa saja yang mau
mengikuti-Nya terlebih dahulu mengutamakan Dia daripada yang lain.
Sabda Tuhan hari ini hendak menyadarkan kita sebagai umat
beriman. Pusat iman kita adalah Tuhan Allah. Melalui sabda-Nya, Tuhan
menghendaki agar kita tidak menyampingkan pusat iman kita ini dengan
kepentingan-kepentingan lain. Jangan sampai kepentingan itu membuat kita
menyingkirkan, mengabaikan atau bahkan melupakan Tuhan. Kita musti sadar bahwa iman
itu merupakan jawaban kita atas kasih Tuhan kepada kita. Karena itulah, kita
diharapkan untuk tetap setia kepada Dia yang telah mengasihi kita.
by: adrian
Tidak ada komentar:
Posting Komentar