Rabu, 09 April 2014

Renungan Hari Rabu Prapaskah V - A

Renungan Hari Rabu Prapaskah V, Thn A/II
Bac I   : Dan 3: 14 – 20, 24 – 25, 28; Injil        : Yoh 8: 31 – 42

Bacaan pertama menampilkan kisah 3 pemuda: Sadrakh, Mesakh dan Abednego. Mereka sungguh beriman kepada Allah. Dalam kisah itu, mereka ditangkap oleh penguasa yang tidak percaya kepada Allah, melainkan kepada dewa-dewinya. Sang penguasa itu, Nebukadnesar, menjatuhi hukuman mati kepada mereka karena tidak mau menyembah dewa-dewinya penguasa. Mereka lebih percaya kepada Allahnya ketimbang dewa-dewi sang penguasa. Hal ini terlihat dari pernyataan mereka bahwa sekalipun Allah tidak datang menyelamatkan mereka dari hukuman mati ini, “kami tidak akan memuja dewa tuanku, dan tidak akan menyembah patung emas yang tuanku dirikan itu.” (ay. 18).

Sikap iman Sadrakh, Mesakh dan Abednego inilah yang diharapkan Yesus ada pada orang-orang Israel. Namun sayangnya, sikap itu tidak muncul. Mereka mengaku sebagai anak-anak Abraham, namun perilaku mereka tidak menunjukkan hal tersebut. Malah bertentangan. Ini terlihat dari pernyataan Yesus bahwa mereka ingin membunuh-Nya (ay. 40). Demikian pula pengakuan mereka bahwa Allah adalah Bapa mereka, bertentangan dengan sikap hidup mereka. Ini terbukti dari penolakan mereka terhadap Yesus. Padahal apa yang disuarakan dan dikerjakan Yesus merupakan kehendak Allah.

Sabda Tuhan hari ini mengajak kita untuk tidak meniru sikap iman orang-orang Yahudi, melainkan memiliki sikap iman seperti Sadrakh, Mesakh dan Abednego. Beriman kepada Allah berarti juga percaya kepada Yesus. Mencintai Allah adalah juga mencintai Yesus. Dan Tuhan menghendaki supaya iman kepada Allah nyata dalam sikap dan perbuatan; jangan hanya sekedar ucapan bibir saja.

by: adrian

Tidak ada komentar:

Posting Komentar