Kamis, 03 April 2014

Bunda Maria dan Para Imam

BUNDA MARIA SANDARAN PARA IMAM
“Oh puteraku, kamu harus lebih peduli untuk selalu tinggal di dalam Hatiku yang Tak Bernoda, dan tidak membiarkan dirimu diserap atau dicemaskan oleh hal-hal lain, khususnya kalau hal-hal itu tidak bergantung pada kehendakmu.

Betapa banyak keinginan manusiawi berkecamuk di dalam hatimu! Penting sekali bahwa aku, sebagai seorang ibu, memurnikan hatimu, kalau kamu menghendaki aku membimbing kamu kepada kesempurnaan yang menyenangkan Hatiku.

Bersandarlah hanya kepadaku dan bukan kepada sarana-sarana manusiawi; percayakanlah dirimu hanya kepadaku. Hanya ada satu hal yang dapat selalu kamu lakukan dan yang aku kehendaki kamu lakukan setiap saat, sebab hal itu berguna bagiku untuk Gerakanku, yakni doamu, pengorbananmu dan kepercayaanmu kepadaku. Hendaknya kamu menyerahkan diri kepadaku dan tidak dipenuhi dengan kekhawatiran-kekhawatiran lain.

Semua imamku harus memiliki sikap berikut: mereka tidak boleh mengandalkan sarana-sarana manusiawi; dan mereka harus mempercayakan diri kepadaku. Aku tahu bahwa hal ini menuntut banyak pengorbanan dari kodrat manusia.

Kalau sekarang mereka tidak membiasakan diri mencari aku, mendengarkan aku dan mempercayakan diri kepadaku, bagaimana mereka akan menemukan aku pada saat diterpa badai besar, tatkala segala sesuatu tiba-tiba ditelan kegelapan? Mulai sekarang hendaknya mereka membiasakan diri untuk melihat aku sebagai Terang mereka dalam setiap kegiatan.”
10 Februari 1974
diedit dari: Marian Centre Indonesia, Kepada Para Imam: Putra-putra Terkasih Bunda Maria. (hlm 120 – 121)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar