Renungan Hari Jumat
Prapaskah IV, Thn A/II
Bac I : Keb 2: 1a, 12 – 22; Injil : Yoh 7: 1 – 2, 10, 25 – 30
Penulis Kitab Kebijaksanaan, dalam bacaan pertama hari ini,
mengungkapkan pertentangan antara orang-orang fasik dengan orang baik. Orang-orang
fasik melihat orang yang baik sebagai pengganggu kenyamanan hidup mereka, membuka
kedok dan topeng kebusukan mereka. Karena itulah, orang-orang fasik berusaha
menyingkirkan orang baik itu. Mereka ingin menganiaya dan menyiksanya, bahkan
menjatuhkan hukaman mati yang keji.
Gambaran penulis Kitab Kebijaksanaan tentang pertentangan
orang baik dan orang-orang fasik merupakan gambaran pertentangan antara Yesus
dan kaum Farisi, ahli-ahli Taurat dan para imam Israel. Orang baik yang
dikatakan dalam bacaan pertama mengacu kepada sosok Yesus. Sebagaimana Kitab
Kebijaksanaan melihat sosok orang baik yang “mempunyai pengetahuan tentang
Allah, dan menyebut dirinya anak Allah” (ay. 13), demikianlah Yesus yang juga
punya pengetahuan tentang Allah dan menyebut diri-Nya sebagai Anak Allah. Dan pertentangan
itu tampak dalam Injil hari ini.
Sabda Tuhan hari ini mau mengatakan kepada kita bahwa Yesus
adalah Orang Baik yang berusaha membuka kebenaran demi kebaikan bersama. Dapat dikatakan
bahwa Yesus merupakan pemenuhan Kitab Kebijaksanaan, karena kehadiran-Nya
ditentang oleh orang-orang yang dibongkar kebobrokannya. Mereka berusaha
mencobai Dia, menyiksa Dia dan akhirnya menjatuhi hukuman mati kepada-Nya.
Itulah salib Kalvari. Melalui sabda-Nya, Tuhan mengingatkan kita bahwa
pertentangan antara kebaikan dan keburukan masih terus berlangsung. Menjadi orang
baik akan mendapat tantangan bahkan siksaan. Namun, Tuhan tetap menghendaki
kita untuk menjadi orang baik.
by: adrian
Tidak ada komentar:
Posting Komentar