Jumat, 04 April 2014

Renungan Hari Jumat Prapaskah IV - A

Renungan Hari Jumat Prapaskah IV, Thn A/II

Penulis Kitab Kebijaksanaan, dalam bacaan pertama hari ini, mengungkapkan pertentangan antara orang-orang fasik dengan orang baik. Orang-orang fasik melihat orang yang baik sebagai pengganggu kenyamanan hidup mereka, membuka kedok dan topeng kebusukan mereka. Karena itulah, orang-orang fasik berusaha menyingkirkan orang baik itu. Mereka ingin menganiaya dan menyiksanya, bahkan menjatuhkan hukaman mati yang keji.

Gambaran penulis Kitab Kebijaksanaan tentang pertentangan orang baik dan orang-orang fasik merupakan gambaran pertentangan antara Yesus dan kaum Farisi, ahli-ahli Taurat dan para imam Israel. Orang baik yang dikatakan dalam bacaan pertama mengacu kepada sosok Yesus. Sebagaimana Kitab Kebijaksanaan melihat sosok orang baik yang “mempunyai pengetahuan tentang Allah, dan menyebut dirinya anak Allah” (ay. 13), demikianlah Yesus yang juga punya pengetahuan tentang Allah dan menyebut diri-Nya sebagai Anak Allah. Dan pertentangan itu tampak dalam Injil hari ini.

Sabda Tuhan hari ini mau mengatakan kepada kita bahwa Yesus adalah Orang Baik yang berusaha membuka kebenaran demi kebaikan bersama. Dapat dikatakan bahwa Yesus merupakan pemenuhan Kitab Kebijaksanaan, karena kehadiran-Nya ditentang oleh orang-orang yang dibongkar kebobrokannya. Mereka berusaha mencobai Dia, menyiksa Dia dan akhirnya menjatuhi hukuman mati kepada-Nya. Itulah salib Kalvari. Melalui sabda-Nya, Tuhan mengingatkan kita bahwa pertentangan antara kebaikan dan keburukan masih terus berlangsung. Menjadi orang baik akan mendapat tantangan bahkan siksaan. Namun, Tuhan tetap menghendaki kita untuk menjadi orang baik.

by: adrian

Tidak ada komentar:

Posting Komentar