Renungan Hari Rabu
Prapaskah III, Thn A/II
Bac I : Ul 4: 1, 5 – 9; Injil : Mat 5: 17 – 19
Dalam bacaan pertama, Musa mengingatkan kembali umat Israel
akan ketetapan dan peraturan yang sudah diberikan oleh Tuhan. Ketetapan dan
peraturan itu dilihat bukan sebagai pengekang kebebasan umat, melainkan sebagai
ungkapan keistimewaan bangsa Israel di antara bangsa-bangsa lain. Selain itu
juga, hal itu dilihat sebagai ungkapan kedekatan Allah kepada umat pilihan-Nya.
Karena itu, Musa mengajak umat Israel untuk setia melaksanakan ketetapan dan
peraturan itu, serta menyampaikannya “kepada anak-anakmu dan kepada cucu
cicitmu.” (ay. 9).
Nasehat Musa kepada umat Israel kembali ditegaskan oleh Yesus
dalam Injil hari ini. Memang Yesus mengawali pengajaran-Nya bahwa
kedatangan-Nya hendak menggenapi ketetapan dan peraturan yang sudah ada. Akan tetapi
sebagaimana Musa, Yesus juga meminta umat untuk setia melaksanakan ketetapan
itu, sekalipun yang terkecil. Intinya adalah jangan mengabaikan kehendak Allah
sekalipun hal itu terkesan kecil dan sederhana.
Sabda Tuhan hari ini mau berbicara soal ketetapan dan
peraturan yang dari Allah. Hal ini dilihat sebagai kehendak Allah bagi kita. Terhadap
semua itu, kita diminta untuk melaksanakannya dengan setia. Dalam melaksanakan
kehendak-Nya itu, kita janganlah memilih-milih mana kehendak Allah yang utama
dan mana yang kurang, mana yang besar dan mana yang kecil. Kehendak Tuhan dalam
sabda-Nya hari ini dapat diterapkan dalam kehidupan kita di masa prapaskah ini.
Dalam masa prapaskah, kita diajak untuk bertobat. Pertobatan yang diminta
adalah perubahan dari semua dosa yang pernah kita lakukan, entah itu kecil,
sedang atau besar. Semua dosa itu hendaknya kita tinggalkan.
by: adrian
Tidak ada komentar:
Posting Komentar