KETIKA BENCANA MELANDA
Kita semua tahu selama dua bulan terakhir ini (Januari –
Februari 2014) banyak wilayah di tanah air kita mengalami bencana alam seperti
banjir, longsor, letusan gunung-gunung berapi dan berbagai bencana lain. Memang
bisa diperdebatkan apakah semua itu bisa disebut bencana alam ataukah
sebenarnya bencana yang disebabkan ulah manusia atau kombinasi kedua-duanya.
Apapun kesimpulan perdebatan itu, yang ada di depan kita adalah korban yang
jumlahnya banyak.
Dalam konteks atau suasana seperti itu, kisah-kisah Injil
tertentu dapat mempunyai daya yang istomewa, lebih daripada ketika kita berada
dalam keadaan biasa tanpa bencana. Dalam banyak kesempatan, secara
berulang-ulang diceritakan ketika melihat berbagai macam penderitaan, hati
Yesus tergerak oleh belas kasihan. Kisah mengenai Yesus yang hati-Nya tergerak
oleh belas kasih (Mrk 6: 30 – 34) ini dibacakan pada hari Sabtu, 8 Februari
2014, ketika masih terjadi banjir di Jakarta. Belas kasih yang ditunjukkan oleh
Yesus dalam peristiwa ini mempunyai arti yang sama dengan kemurahan hati yang
disebut Yesus ketika Ia berkata, “Hendaklah kamu murah hati, sama seperti
Bapamu adalah murah hati.” (Luk 6: 36). Kata lain yang juga sering dipakai
untuk mengungkapkan watak pribadi yang sama adalah bela rasa. Atas dasar ini
kita bisa mengatakan bahwa murah hati, berbelas kasih, berbela rasa adalah
watak Allah. Dengan demikian, semakin watak dan hidup kita ditandai oleh
kemurahan hati, belas kasih dan bela rasa, semakin nyata hakikat pribadi kita sebagai
citra Allah.
Dalam bahasa biasa, keutamaan-keutamaan itu disebut
kompetensi etis. Ketika melihat penderitaan korban apapun, seorang yang
mempunyai kompetensi etis akan bertanya, “Apa yang harus saya lakukan untuk
membantu korban?” Harapannya, kompetensi etis ini dilengkapi dengan kompetensi
etis lain, yaitu kemampuan untuk bekerja sama. Maka pertanyaannya menjadi, “Apa
yang harus kita lakukan supaya korban terbantu?”
Semakin kreatif kita menjawab pertanyaan yang diajukan dalam
situasi yang berbeda-beda, semakin nyata pula Kerajaan Allah hadir di
tengah-tengah dunia. Marilah kita ikut melibatkan diri dengan satu dan lain
cara dalam gerakan-gerakan seperti itu.
Salam dan Berkat Tuhan untuk Anda, keluarga dan komunitas
Anda,
+ I. Suharyo
Uskup Keuskupan Agung
Jakarta
Tidak ada komentar:
Posting Komentar