Senin, 03 Maret 2014

Pesan Gembala Baik

KETIKA BENCANA MELANDA
Kita semua tahu selama dua bulan terakhir ini (Januari – Februari 2014) banyak wilayah di tanah air kita mengalami bencana alam seperti banjir, longsor, letusan gunung-gunung berapi dan berbagai bencana lain. Memang bisa diperdebatkan apakah semua itu bisa disebut bencana alam ataukah sebenarnya bencana yang disebabkan ulah manusia atau kombinasi kedua-duanya. Apapun kesimpulan perdebatan itu, yang ada di depan kita adalah korban yang jumlahnya banyak.

Dalam konteks atau suasana seperti itu, kisah-kisah Injil tertentu dapat mempunyai daya yang istomewa, lebih daripada ketika kita berada dalam keadaan biasa tanpa bencana. Dalam banyak kesempatan, secara berulang-ulang diceritakan ketika melihat berbagai macam penderitaan, hati Yesus tergerak oleh belas kasihan. Kisah mengenai Yesus yang hati-Nya tergerak oleh belas kasih (Mrk 6: 30 – 34) ini dibacakan pada hari Sabtu, 8 Februari 2014, ketika masih terjadi banjir di Jakarta. Belas kasih yang ditunjukkan oleh Yesus dalam peristiwa ini mempunyai arti yang sama dengan kemurahan hati yang disebut Yesus ketika Ia berkata, “Hendaklah kamu murah hati, sama seperti Bapamu adalah murah hati.” (Luk 6: 36). Kata lain yang juga sering dipakai untuk mengungkapkan watak pribadi yang sama adalah bela rasa. Atas dasar ini kita bisa mengatakan bahwa murah hati, berbelas kasih, berbela rasa adalah watak Allah. Dengan demikian, semakin watak dan hidup kita ditandai oleh kemurahan hati, belas kasih dan bela rasa, semakin nyata hakikat pribadi kita sebagai citra Allah.

Dalam bahasa biasa, keutamaan-keutamaan itu disebut kompetensi etis. Ketika melihat penderitaan korban apapun, seorang yang mempunyai kompetensi etis akan bertanya, “Apa yang harus saya lakukan untuk membantu korban?” Harapannya, kompetensi etis ini dilengkapi dengan kompetensi etis lain, yaitu kemampuan untuk bekerja sama. Maka pertanyaannya menjadi, “Apa yang harus kita lakukan supaya korban terbantu?”

Semakin kreatif kita menjawab pertanyaan yang diajukan dalam situasi yang berbeda-beda, semakin nyata pula Kerajaan Allah hadir di tengah-tengah dunia. Marilah kita ikut melibatkan diri dengan satu dan lain cara dalam gerakan-gerakan seperti itu.

Salam dan Berkat Tuhan untuk Anda, keluarga dan komunitas Anda,
+ I. Suharyo
Uskup Keuskupan Agung Jakarta

Tidak ada komentar:

Posting Komentar