Renungan Hari Sabtu
Biasa I, Thn A/II
Bac I : 1Sam 9: 1 – 4, 17 – 19, 10: 1a; Injil : Mrk 2: 13 – 17
Ada kesamaan yang berbeda dalam bacaan liturgi hari ini. Dalam
bacaan pertama dikisahkan panggilan Saul menjadi raja orang Israel. Ia diurapi oleh
Samuel. Pengurapan itu sebagai lambang bahwa Saul disertai Tuhan dalam memimpin
umat Allah. Ketika dipanggil, Saul digambarkan sebagai sosok yang baik. “Tidak
ada seorang pun dari antara orang Israel yang lebih elok dari padanya.” (ay.
2).
Dalam Injil dikisahkan panggilan Lewi anak Alfeus menjadi
murid Yesus. Berbeda dengan Saul, ketika dipanggil, Lewi digambarkan sebagai
sosok orang berdosa. Dia adalah pemungut cukai. Keberdosaannya ini terlihat
dari reaksi para ahli Taurat dan kaum Farisi. Akan tetapi, Yesus tidak
mempedulikan tanggapan mereka. Yesus tetap merangkul Lewi. Dan kepada orang
Farisi dan ahli Taurat Yesus memberikan pelajaran, “Bukan orang sehat yang
memerlukan tabib, tetapi orang sakit. Aku datang bukan untuk memanggil orang
benar, melainkan orang berdosa.” (ay. 17).
Sabda Tuhan hari ini berbicara soal panggilan. Tuhan selalu
memanggil kita untuk melaksanakan rencana indah-Nya. Ketika memanggil, Tuhan
tidak melihat siapa diri kita, apakah orang baik atau jahat; apakah orang benar
atau berdosa. Semua orang dipanggil Tuhan untuk mewujudkan rencana
keselamatan-Nya bagi umat manusia. Karena itu, sabda Tuhan hari ini menyadarkan
kita bahwa siapapun diri kita, apapun keadaan diri kita dan bagaimanapun diri
kita, Tuhan tetap membutuhkan dan memanggil kita.
by: adrian
Tidak ada komentar:
Posting Komentar