Jumat, 22 November 2013

Dasar Lugu

Pada suatu hari Thomas pergi ke Jakarta. Di Jakarta ia membeli sebuah HP Nokia 105 yang bisa menangkap siaran radio. Kepada penjual, ia bertanya apakah HP tersebut dapat menangkap siaran radio. Si penjual langsung menunjukkan bahwa ada fitur radio di HP itu. Jadi, bisa menangkap siaran radio.

Dasar si Thomas yang selalu kurang percaya, ia ingin bukti. Karena itu, si penjual mengambil HP itu lalu mencari pemancar radio di Jakarta, melalui mesin pencari manual. Dalam sekejap, muncul 30 pemancar radio FM. Penjual itu menyerahkan headset ke Thomas untuk didengarkan. Thomas merasa senang. Dia pindah dari satu pemancar ke pemancar lain. Semuanya berfungsi. 30 pemancar. Favoritnya adalah Jak.FM.

Keesokan harinya ia pulang ke Bangka. Kepada Yosep ia menyombongkan diri dengan HP barunya.

Thomas          : Bro, HP-ku canggih. Bisa menangkap 30 pemancar radio FM. Kau punya cuma 5.

Yosep              : Ahk masak. Mana buktinya?

Thomas mengambil HP-nya. Dipasangnya headset ke HP dan telinganya, lalu menyetel radio. Ternyata siaran-siaran radio yang waktu didengarnya di Jakarta tak satupun muncul. Dicarinya Jak.FM, yang sudah diberi nomor 24. Tetap tak ada. Dia kebingungan. Yosep hanya senyum-senyum saja.

Yosep              : Coba aku dengar.

Thomas          : Tunggu dulu. Antenanya ketinggalan di rumah.

Thomas pulang ke rumah. Besoknya dia kembali ke Jakarta, ke tempat ia membeli HP itu. Dia marah-marah kepada penjual HP itu. Ia merasa ditipu.

Thomas          : Kau bilang ada 30 pemancar. Kemarin, ketika aku buka di Bangka, tak satupun pemancar yang aku dengar di Jakarta muncul.

Penjual           : Ya jelas donk. Ia hanya menangkap pemancar di mana dia berada.

Thomas          : Ooo, gitu toh!
Jakarta, 16 Nov 2013

Tidak ada komentar:

Posting Komentar