Senin, 30 September 2013

Renungan Hari Senin Biasa XXVI-C

Renungan Hari Senin Biasa XXVI, Thn C/I
Bac I   : 2Tim 3: 14 – 17; Injil      : Luk 9: 46 50

Injil hari ini mengisahkan pertengkaran para rasul berkaitan yang terbesar di antara mereka. Di sini tampak jelas bahwa mereka hanya memikirkan apa yang mereka inginkan, bukannya kehendak Allah. Mereka hanya memikirkan soal kekuasaan, prestise, harga diri, jaminan hidup, kenikmatan dan lain-lain. Padahal kehendak Allah jauh dari semuanya itu. Yesus menunjukkan kehendak Allah dengan “mengambil seorang anak kecil dan menempatkannya di samping-Nya.” (ay. 47). Pada anak kecil itu ada kehendak Allah, yaitu sikap ketergantungan pada Allah dan rendah hati.

Dalam bacaan pertama, yang diambil dari surat Paulus yang kedua kepada Timotius, kehendak Allah ada dalam Kitab Suci. Bagi Paulus, Kitab Suci “bermanfaat untuk mengajar, untuk menyatakan kesalahan, untuk memperbaiki kelakuan dan untuk mendidik orang dalam kebenaran.” (ay. 16). Kitab Suci sudah dikenal sejak kita bisa membaca. Akan tetapi, kekuatan Kitab Suci terletak pada pelaksanaannya.

Sabda Tuhan hari ini menghendaki kita untuk selalu mencari dan melakukan kehendak-Nya. Sangat menarik refleksi Paulus bahwa kehendak Allah itu ada dalam Kitab Suci, di mana Kitab Suci sangat dekat dengan kehidupan kita. Kita sudah lama mengenal Kitab Suci. Namun sejauh mana kita sudah membacanya. Dan lebih dari itu, sejauh mana kita sudah melaksanakan apa yang ditulis dalam Kitab Suci.

by: adrian

Tidak ada komentar:

Posting Komentar