Minggu, 18 Agustus 2013

Orang Kudus 18 Agustus: St. Helena

SANTA HELENA, PENGAKU IMAN
(Flavia) Helena berasal dari Drepanum, dekat Izmit, Turki. Ia lahir pada tahun 250 dan meninggal dunia pada tahun 330. Sumber lain mengatakan bahwa Helena lahir di Bitynia, Asia Kecil. Ketika menjadi kristen, beliau sudah memasuki usia senja. Pada tahun 270, puteri pengusaha rumah penginapan ini, menikah dengan seorang jenderal Romawi yang kemudian berhasil menduduki takhta Kekaisaran Romawi bagian Barat menggantikan Diokletianus: Flavius Valerius Konstantinus, yang disebut juga Konstantinus Klorus (305 – 306). Mereka tinggal di Naissus (sekarang: Nis, Yugoslavia). Di sanalah pada tahun 274 Helena melahirkan Konstantinus Agung, yang kemudian menjadi Kaisar Romawi yang lebih agung daripada ayahnya.

Setelah ayahnya, Konstantinus Klorus, meninggal di Eboracum (York) pada tahun 306 dalam suatu ekspedisi ke Britania, Konstantinus, anaknya, menjadi Kaisar Romawi Barat. Empat tahun kemudian, terdapat lima kaisar di Kekaisaran Romawi yang saling bersaing: Konstantinus, Maxentius, Licinius, Galerius dan Maximinus. Tatkala Galerius meninggal dunia, kekaisaran dibagi dalam empat bagian: Konstantinus memerintah di Gaul (Perancis), Britania (Inggris) dan Raetia (Swiss); Maxentius di Spanyol, Italia dan Afrika Utara; dan bagian timur kekaisaran diperintah oleh Licinius  dan Maximinus.

Pada tahun 312, Maxentius menyerang Konstantinus. Dalam kegentingan itu, Konstantinus mengalami suatu penglihatan ajaib: sebuah salib tampak di langit dengan pancaran cahaya yang kilau-kemilau. Pada salib ajaib itu terpampang tulisan Yunani ini: “Tuoto Nika” yang artinya: “Dalam tanda ini engkau akan menang!”. Konstantinus yakin bahwa Tuhan menghendaki dia bersama pasukannya bertempur dengan memakai tanda itu. Segera ia memerintahkan seluruh pasukannya berperang di bawah panji salib suci. Konstantinus menang mutlak atas musuhnya Maxentius dan memasuki kota Roma dengan jaya. Konstantinus bersama pasukannya dielu-elukan oleh seluruh umat kristen, yang beberapa tahun silam dianiaya. Karena kemenangan ini, Konstantinus memberikan kebebasan kepada agama kristen, bahkan agama kristen diakui sebagai agama negara. Semua orang kristen yang masih mendekam di dalam penjara dibebaskan dan Konstantinus bersama ibunya bertobat menjadi kristen. Di bawah bimbingan dan dorongan ibunya yang saleh itu, Konstantinus mendirikan banyak gereja, mengembalikan semua kekayaan Gereja yang dijarah oleh penguasa Romawi yang lalim, dan menghadiakan banyak bidang tanah kepada Gereja.

Sebagai penghormatan kepada ibunya yang saleh itu, Konstantinus mengangkat ibunya menjadi ratu; Drepanum, kota asal ibunya diubah namanya menjadi Helenapolis. Helena sendiri pada tahun 324 berziarah ke Tanah Suci Yerusalem untuk mengucap syukur kepada Tuhan yang telah mengaruniakan banyak rahmat kepada keluarganya. Dalam ziarah itu pula, Helena bertekad menemukan Salib Suci, tempat Yesus menebus seluruh umat manusia dengan mengucurkan darah-Nya. Setelah berjeri payah mencari Salib Yesus itu, ditemukanlah tiga buah salib di sebuah sumur dekat bukit Golgota di Yerusalem. Paku-pakunya pun masih ada pula. Kesulitan yang timbul ialah ‘betulkah ketiga salib itu adalah salib yang bersejarah itu? Manakah salib Yesus?’ Dengan bantuan Uskup Makarios, ketiga salib itu disentuhkan berturut-turut pada seorang wanita yang sakit tak tersembuhkan. Ketika salib ketiga disentuhkan pada wanita itu, ia langsung sembuh sama sekali. Salib itulah Salib Yesus. saking gembiranya, Helena memohon kepada puteranya Konstantinus agar mendirikan sebuah gereja di atas bukit Golgota untuk menyimpan salib yang tak ternilai itu. Ia memotong sebagian untuk dikirim masing-masing ke Roma dan Konstantinopel. Dua buah gereja lain dibangunnya, masing-masing di Betlehem, tempat kelahiran Yesus, dan di bukit Zaitun, tempat Yesus mengalami sakratulmaut dan diangkat ke surga.

Helena meninggal dunia pada tahun 330 dan jenazahnya dikuburkan di makam keluarga kaisar.

sumber: Orang Kudus Sepanjang Tahun

Tidak ada komentar:

Posting Komentar