SANTA HELENA, PENGAKU IMAN
(Flavia) Helena berasal dari Drepanum, dekat Izmit, Turki. Ia
lahir pada tahun 250 dan meninggal dunia pada tahun 330. Sumber lain mengatakan
bahwa Helena lahir di Bitynia, Asia Kecil. Ketika menjadi kristen, beliau sudah
memasuki usia senja. Pada tahun 270, puteri pengusaha rumah penginapan ini,
menikah dengan seorang jenderal Romawi yang kemudian berhasil menduduki takhta
Kekaisaran Romawi bagian Barat menggantikan Diokletianus: Flavius Valerius
Konstantinus, yang disebut juga Konstantinus Klorus (305 – 306). Mereka tinggal
di Naissus (sekarang: Nis, Yugoslavia). Di sanalah pada tahun 274 Helena
melahirkan Konstantinus Agung, yang kemudian menjadi Kaisar Romawi yang lebih
agung daripada ayahnya.
Setelah ayahnya, Konstantinus Klorus, meninggal di Eboracum
(York) pada tahun 306 dalam suatu ekspedisi ke Britania, Konstantinus, anaknya,
menjadi Kaisar Romawi Barat. Empat tahun kemudian, terdapat lima kaisar di
Kekaisaran Romawi yang saling bersaing: Konstantinus,
Maxentius, Licinius, Galerius dan Maximinus.
Tatkala Galerius meninggal dunia, kekaisaran dibagi dalam empat bagian: Konstantinus memerintah di Gaul
(Perancis), Britania (Inggris) dan Raetia (Swiss); Maxentius di Spanyol, Italia dan Afrika Utara; dan bagian timur
kekaisaran diperintah oleh Licinius dan Maximinus.
Pada tahun 312, Maxentius menyerang Konstantinus. Dalam
kegentingan itu, Konstantinus mengalami suatu penglihatan ajaib: sebuah salib
tampak di langit dengan pancaran cahaya yang kilau-kemilau. Pada salib ajaib
itu terpampang tulisan Yunani ini: “Tuoto
Nika” yang artinya: “Dalam tanda ini engkau akan menang!”. Konstantinus
yakin bahwa Tuhan menghendaki dia bersama pasukannya bertempur dengan memakai
tanda itu. Segera ia memerintahkan seluruh pasukannya berperang di bawah panji
salib suci. Konstantinus menang mutlak atas musuhnya Maxentius dan memasuki
kota Roma dengan jaya. Konstantinus bersama pasukannya dielu-elukan oleh
seluruh umat kristen, yang beberapa tahun silam dianiaya. Karena kemenangan
ini, Konstantinus memberikan kebebasan kepada agama kristen, bahkan agama
kristen diakui sebagai agama negara. Semua orang kristen yang masih mendekam di
dalam penjara dibebaskan dan Konstantinus bersama ibunya bertobat menjadi
kristen. Di bawah bimbingan dan dorongan ibunya yang saleh itu, Konstantinus
mendirikan banyak gereja, mengembalikan semua kekayaan Gereja yang dijarah oleh
penguasa Romawi yang lalim, dan menghadiakan banyak bidang tanah kepada Gereja.
Sebagai penghormatan kepada ibunya yang saleh itu,
Konstantinus mengangkat ibunya menjadi ratu; Drepanum, kota asal ibunya diubah
namanya menjadi Helenapolis. Helena sendiri pada tahun 324 berziarah ke Tanah
Suci Yerusalem untuk mengucap syukur kepada Tuhan yang telah mengaruniakan
banyak rahmat kepada keluarganya. Dalam ziarah itu pula, Helena bertekad
menemukan Salib Suci, tempat Yesus menebus seluruh umat manusia dengan
mengucurkan darah-Nya. Setelah berjeri payah mencari Salib Yesus itu,
ditemukanlah tiga buah salib di sebuah sumur dekat bukit Golgota di Yerusalem.
Paku-pakunya pun masih ada pula. Kesulitan yang timbul ialah ‘betulkah ketiga
salib itu adalah salib yang bersejarah itu? Manakah salib Yesus?’ Dengan
bantuan Uskup Makarios, ketiga salib itu disentuhkan berturut-turut pada
seorang wanita yang sakit tak tersembuhkan. Ketika salib ketiga disentuhkan
pada wanita itu, ia langsung sembuh sama sekali. Salib itulah Salib Yesus.
saking gembiranya, Helena memohon kepada puteranya Konstantinus agar mendirikan
sebuah gereja di atas bukit Golgota untuk menyimpan salib yang tak ternilai
itu. Ia memotong sebagian untuk dikirim masing-masing ke Roma dan Konstantinopel.
Dua buah gereja lain dibangunnya, masing-masing di Betlehem, tempat kelahiran
Yesus, dan di bukit Zaitun, tempat Yesus mengalami sakratulmaut dan diangkat ke
surga.
Helena meninggal dunia pada tahun 330 dan jenazahnya
dikuburkan di makam keluarga kaisar.
sumber: Orang Kudus Sepanjang Tahun
Tidak ada komentar:
Posting Komentar