Renungan Hari Sabtu Biasa sesudah Epifani, Thn C/I
Bac I : 1 Yoh 5: 14 – 21; Injil : Yoh 3: 22 – 30
Injil hari ini mau berbicara soal wewenang dan harga diri. Ketika diketahui bahwa Yesus juga membaptis, padahal orang tahu bahwa tugas membaptis itu adalan kewenangan Yohanes, murid-muridnya marah. Mereka melihat bahwa tindakan Yesus itu melecehkan harga diri gurunya. Kemarahan mereka bertambah lagi karena banyak orang akhirnya pergi kepada Yesus (ay. 26).
Yohanes Pembaptis akhirnya membuka mata hati para muridnya. Soal membaptis memang ia dan Yesus memiliki wewenang, tapi wewenang Yesus itu jauh lebih tinggi, karena berasal dari surga (ay. 27). Lebih dari pada itu, Yohanes melihat bahwa demi kebaikan, sekat wewenang itu disingkirkan. Ia tidak merasa harga dirinya jatuh, karena semuanya demi kemuliaan Allah.
Sabda Tuhan ini mau membuka mata kita soal peran dan jabatan. Peran dan jabatan ini melahirkan wewenang. Tak jarang wewenang ini kita pertahankan demi harga diri. Dan untuk mempertahankan harga diri ini kita sampai pada konflik. Akhirnya kebaikan yang menjadi tujuannya hilang.
Melalui Injil ini kita diajak untuk membangun sikap rendah hati sebagaimana Yohanes Pembaptis. Peran, jabatan, wewenang dan harga diri itu memang baik dan perlu. Akan tetapi janganlah karena hal-hal itu tujuan utama, kebaikan dan kebenaran, dikorbankan. Kita dipanggil bukan untuk mempertahankan harga diri dan memperjuangkan kewenangan, melainkan untuk kebenaran dan kebaikan.
by: adrian
Tidak ada komentar:
Posting Komentar