Renungan Hari Kamis Biasa I, Thn C/I
Bac I : Ibr 3: 7 – 14; Injil : Mrk 1: 40 – 45
Penulis Surat Kepada Orang Ibrani mengawali tulisannya dalam bacaan pertama hari ini dengan mengutip Mazmur 95: 7 - 11 tentang peringatan Allah kepada umat Israel agar tidak tegar hati seperti nenek moyangnya dulu. Penulis ini mengambil pesan ini untuk pesannya kepada umat Ibrani saat itu. Dan penulis mengakhiri tulisannya dengan ajakan untuk setia pada Yesus, "karena kita telah beroleh bagian di dalam Kristus." (ay. 14).
Injil hari ini mengisahkan tentang Yesus menyembuhkan orang sakit kusta. Setelah sembuh Yesus meminta dia untuk tidak "memberitahukan apa-apa tentang hal ini kepada siapa pun, tetapi pergilah, perlihatkanlah dirimu kepada imam dan persembahkanlah untuk pentahiranmu persembahan, yang diperintahkan oleh Musa, sebagai bukti bagi mereka." (ay. 44). Permintaan Yesus ini lebih pada aspek birokrasi. Akan tetapi orang itu justru berbuat sebaliknya. Ia "pergi memberitakan peristiwa itu dan menyebarkannya kemana-mana." (ay. 45).
Pertanyaannya, apakah orang itu salah? Orang kusta yang sudah sembuh itu tidak bisa disalahkan atas tindakannya. Kesannya saja ia salah karena tidak mengikuti apa yang diminta Yesus. Namun sebenarnya tidak. Apa yang dilakukan orang itu seperti yang digambarkan oleh penulis Surat Kepada Orang Ibrani. Ia sudah mendapatkan "bagian" di dalam Kristus, yaitu kesembuhan, oleh karena itu ia harus menunjukkan kesetiaannya kepada Yesus daripada kepada birokrasi. Kesetiaan itu ditunjukkannya dengan mewartakan tentang Yesus.
Sabda Tuhan ini mau menyadarkan diri kita bahwa kita juga sebenarnya sudah beroleh bagian di dalam Kristus, yaitu keselamatan. Oleh karena itu, kita hendaknya menunjukkan kesetiaan pada-Nya.
by: adrian
Sabda Tuhan ini mau menyadarkan diri kita bahwa kita juga sebenarnya sudah beroleh bagian di dalam Kristus, yaitu keselamatan. Oleh karena itu, kita hendaknya menunjukkan kesetiaan pada-Nya.
by: adrian
Tidak ada komentar:
Posting Komentar