GEREJA BASILIKA LATERAN
Dalam Bahasa Latin, basilika (berasal dari Bahasa
Yunani, Basiliké Stoà, yang berarti Stoa Kerajaan), pada mulanya
digunakan untuk menggambarkan sebuah bangunan publik Romawi (seperti juga di Yunani,
umumnya sebuah tempat pertemuan), biasanya terletak di pusat sebuah kota Romawi
(forum). Di kota-kota Yunani kuno, basilika umum mulai muncul pada abad
ke-2 sebelum masehi.
Setelah Kekaisaran Romawi resmi menjadi negara kristen, kata
tersebut berkembang untuk merujuk pada sebuah gereja yang besar dan penting
yang telah diberikan ritus upacara khusus oleh paus. Oleh karena itu, basilika
hari ini memiliki dua pengertian: satu dari segi arsitektur dan satu lagi dari
segi kegerejaan.
Hari ini merupakan perayaan pemberkatan Gereja Basilika
Lateran. Basilik Agung ini didirikan oleh Kaisar Konstantinus Agung, putera
Santa Helena, pada tahun 324. Dalam konteks sejarah Gereja Kristen, basilik ini
merupakan basilik agung yang pertama, yang melambangkan kemerdekaan dan
perdamaian di dalam Gereja setelah tiga abad lebih berada dalam kancah penghambatan
dan penganiayaan kaisar-kaisar Romawi yang kafir. Pemberkatannya yang diperingati
hari ini merupakan peringatan akan kemerdekaan dan perdamaian itu.
Sejak zaman para rasul, sudah ada tempat-tempat berkumpul
untuk merayakan ekaristi serta mendengarkan firman Allah. Namun karena
ketenteraman Gereja selalu diselingi dengan aksi-aksi pengejaran dan
penganiayaan terhadap orang kristen, maka gereja-gereja pada waktu itu hanyalah
berupa sebuah ruangan di dalam rumah-rumah tinggal orang kristen. Selama berkobarnya
penganiayaan, upacara-upacara keagamaan biasanya dirayakan di
katakombe-katakombe, yaitu kuburan bawah tanah di luar kota.
Tahun 313, setelah bertobat, Kaisar Konstantinus bersama
Lisinus mengumumkan edik Milano. Edik
Milano adalah suatu keputusan dari kaisar yang memberikan kebebasan pada
rakyatnya dalam beragama dan beribadah, secara khusus kepada orang-orang
kristen. Motivasi Kaisar Konstantinus Agung mengeluarkan keputusan ini adalah
karena perpecahan politik yang sedang terjadi di Romawi, yaitu perang saudara
selama lebih dari setengah abad. Dengan keputusan tersebut, dia melihat bahwa
kekuatan agama Kristen sanggup mempersatukan berbagai kekuatan yang berselisih
saat pemerintahannya. Edik Milano juga dianggap merupakan titik balik sejarah
di Eropa dalam hal kebebasan peradaban. Kemerdekaan dan jaminan kepada rakyat
dalam berdemokrasi sesuai dengan prinsip-prinsipnya menjadi diakomodasi oleh negara.
Sesudah Kaisar Konstantinus bertobat dan mengumumkan edik
Milano, ia memusatkan perhatiannya pada pembangunan gereja-gereja yang indah. Ibunya
Santa Helena menjadi salah seorang pendorong dan pembantu dalam usaha
mendirikan gereja-gereja itu. Gereja pertama yang dibangun ialah Basilik Agung
Penebus Mahakudus di Lateran. Letaknya di atas bukit Goelius dan tergabung
dengan istana kekaisaran, Lateran. Gereja ini diberkati dengan suatu upacara
agung dan meriah oleh Paus Silvester I (314 – 335) pada tahun 324. Karena basilik
itu merupakan gereja katedral untuk Uskup Roma yang sekaligus menjabat sebagai
paus, maka basilik itu pun disebut ‘induk semua gereja’, baik di Roma maupun di
seluruh dunia. Karena itu juga basilik Lateran merupakan gereja paroki bagi
seluruh umat Katolik sedunia. Basilik itu sekarang disebut Gereja Santo Yohanes
Lateran.
Awalnya pesta ini hanya dirayakan di Roma, namun kemudian
menjadi pesta bagi seluruh gereja. Dalam pesta ini, selain dikenangkan dan diperingati
kemerdekaan dan perdamaian yang dialami Gereja, juga mau diungkapkan cinta
kasih dan kesatuan umat dengan Uskup Roma, yang sekaligus menjabat sebagai
paus, pemersatu seluruh Gereja dalam cinta kasih Kristus.
by: adrian
sumber: Orang Kudus
Sepanjang Tahun dan Internet
Tidak ada komentar:
Posting Komentar