Renungan Hari Kamis Pekan Biasa XXXIII B/II
Bac I Why 5: 1 – 10; Injil Luk 19: 41 – 44
Injil hari ini mengisahkan bahwa Yesus menangis. Kesedihan Yesus lantaran umat Yahudi di Yerusalem yang angkuh. Keangkuhan mereka membuat mereka tidak melihat dan mendengarkan apa yang dikatakan oleh Yesus.
Yesus sudah melihat apa yang bakal terjadi dengan kota Yerusalem beserta penduduknya di mana depan. "Sebab akan datang harinya, bahwa musuhmu akan mengelilingi engkau dengan kubu, lalu mengepung engkau dan menghimpit engkau dari segala jurusan, dan mereka akan membinasakan engkau beserta dengan pendudukmu dan pada tembokmu mereka tidak akan membiarkan satu batu pun tinggal terletak di atas batu yang lain..." (ay. 44-45).
Yesus sebenarnya menghendaki agar hal itu tidak terjadi. Oleh karena itulah Ia ingin agar penduduk kota itu mau mendengarkan Dia. Mendengarkan Yesus berarti menuntut adanya perubahan total dalam hidup. Perubahan itu akan mendatangkan damai sejahtera. Salah satu wujud perubahan itu adalah sikap terhadap musuh.
Injil hari ini memberi kita pelajaran bagaimana kita menyikapi masa depan, baik di dunia maupun di surga. Bahwa masa depan itu sudah mulai dibangun dari saat ini. Tanpa disadari ada banyak "Yesus-Yesus" lain dalam hidup kita yang memberi peringatan. Misalnya ada yang mengatakan jika kamu malas belajar, kamu akan gagal nanti. Atau kalau kamu terus menerus makan makanan yang enak-enak dan mengandung lemak, maka kamu akan kena penyakit kolestrol. Dan lain sebagainya.
Lewat Injil hari ini Tuhan menghendaki agar kita mau mendengarkan suara-Nya dalam diri sesama kita. Kita diajak untuk mampu mendengarkan dan menemukan apa yang benar, baik dan berguna bagi diri kita dan sesama.
by: adrian
Tidak ada komentar:
Posting Komentar