Santo Daniel
dkk, Martir
Penyebaran
iman Kristen tidak terlepas dari pengejaran dan penganiayaan terhadap para
penyebarnya. Moroko adalah negeri yang banyak juga menumpahkan darah para
martir. Pada tahun 1220 tercatat lima orang misionaris dari Ordo Fransiskan -- martir-martir perintis pewartaan Injil di Moroko -- dibunuh oleh orang-orang Islam Moroko. Tujuh tahun
kemudian 6 orang misionaris Fransiskan diutus lagi ke sana untuk mewartakan
Injil. Mereka itu ialah Samuel, Angelo, Leo, Domnus, Nicholas dan Hugolino.
Mereka berangkat ke Moroko melalui Spanyol. Di Spanyol keenam misionaris itu
bergabung dengan Daniel, seorang bruder yang diutus mewakili provinsi Gerejawi
Calabria.
Di
bawah pimpinan bruder Daniel, keenam misionaris Fransiskan itu tiba di Moroko
pada tanggal 20 September 1227. Mereka melanjutkan perjalanan ke Ceuta, sebuah
kota perdagangan yang dihuni oleh orang-orang Eropa. Di Ceuta mereka mulai
mewartakan Injil di jalan-jalan, terutama di tempat-tempat di mana banyak orang
berkumpul. Mereka berhasil mempertobatkan sejumlah besar orang. Timbullah
kekacauan di kota itu sehubungan dengan kegiatan mereka. Orang-orang Islam yang
tidak puas dengan kegiatan itu, menangkap dan menghadapkan mereka ke depan Kadi
(Pembesar kota). Kadi menganggap mereka orang-orang gila karena pakaian mereka
sangat kotor dan kepala mereka tidak bertudung. Mereka disiksa dan dihina di
muka umum lalu dipenjarakan.
Di
dalam penjara Daniel menulis surat kepada orang-orang yang telah menjadi
Kristen untuk menguatkan hati mereka sambil menceritakan apa yang sedang
terjadi atas diri mereka di dalam penjara. Ia menasehati mereka agar tetap
berpegang teguh pada iman Kristen yang telah mereka terima dalam situasi sulit
apapun. Sementara itu penyelidikan atas mereka terus dilakukan. Akhirnya
diketahui bahwa mereka itu bukanlah orang-orang gila melainkan
misionaris-misionaris Kristen yang mau mengkristenkan orang-orang Islam. Karena
itu mereka sekali lagi disiksa dan dipaksa supaya mengingkari imannya. Tetapi
pendirian mereka tak dapat dilumpuhkan dengan siksaan apa pun. Mereka tetap
memaklumkan Kristus dan menyangkal Nabi Muhamad SAW. Akhirnya mereka mati
dipenggal. Jenazah mereka dimakamkan di sana oleh umat Kristen setempat.
Beberapa lama kemudian jenazah para martir itu dipindahkan ke Spanyol. Mereka
dinyatakan sebagai martir oleh Paus Leo X
(1513-1521) pada tahun 1516.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar