Renungan Hari Minggu
Biasa XVII, Thn C
Bac I Kej 18: 20 – 33; Bac II Kol 2: 13 – 14;
Injil Luk 11: 1 – 13;
Satu
tema kecil yang ditawarkan sabda Tuhan lewat bacaan-bacaan liturgi hari Minggu
Biasa XVII adalah “Allah ingin umat-Nya tidak binasa, melainkan selamat”. Dalam
bacaan pertama, yang diambil dari Kitab Kejadian, ditampilkan kisah dialog
Allah dengan Abraham. Topik dialog mereka adalah situasi dan kondisi umat Sodom
dan Gomora. Tuhan sudah mendengar berita tentang Sodom dan Gomora yang “sangat
berat dosanya” (ay. 20). Akan tetapi, Abraham meyakinkan Allah bahwa mungkin
masih ada orang baik di sana. Demi orang baik tersebut, Allah tidak akan
memusnahkan mereka; Allah malah mengampuni. Di sini terlihat jelas bahwa Allah
tidak ingin umat manusia binasa. Untuk maksud itu, Allah memberi kesempatan
untuk bertobat.
Rasul
Paulus dalam suratnya kepada jemaat di Kolese, memaparkan refleksinya atas
peristiwa baptis. Dalam bacaan kedua, Paulus mengungkapkan bahwa lewat
baptisan, kita telah memperoleh rahmat keselamatan. Baptisan mengandung makna
dikuburkan bersama Kristus; dan karena dikuburkan bersama Kristus, maka kita
juga turut dibangkitkan (ay. 12). Dua kali Paulus menegaskan bahwa Allah memang
menginginkan keselamatan umat manusia, lewat kata-kata “Ia mengampuni segala
pelanggaran kita” (ay. 13) dan “menghapus surat hutang ….. dengan memakukannya
pada kayu salib” (ay. 14).
Dalam
Injil Yesus memberikan pengajaran tentang doa Bapa Kami. Dalam doa tersebut
sudah terkandung begitu banyak pesan dan makna. Di sana ditegaskan bahwa Allah
adalah sumber segala rahmat dan berkat, akan tetapi manusia tetap harus
memintanya. Apa yang diminta tentulah akan diberikan. Hal inilah yang ditegaskan
Yesus, “Mintalah, maka akan diberikan kepadamu; carilah, maka kamu akan
mendapat; ketoklah, maka pintu akan dibukakan bagimu.” (ay. 8). Terlihat bahwa
Allah menghendaki juga usaha dan perjuangan manusia, meski tidak lantas
menghilangkan kemurahan hati Tuhan.
Sabda Tuhan hari ini pertama-tama menyadarkan kita bahwa Allah memang sungguh maha baik. Dia ingin supaya kita memperoleh keselamatan. Dia tak ingin kita binasa. Karena itu, Dia selalu memberi kesempatan kepada kita untuk bertobat dan memanfaatkan tawaran keselamatan-Nya. Di sisi lain, sabda Tuhan hari ini menghendaki supaya kita dapat menjadi seperti Allah: tidak begitu mudah menghakimi dan menjatuhkan hukuman kepada orang lain tanpa memberi kesempatan pada mereka untuk berubah. Tuhan mau agar kita dapat bersikap baik kepada siapa saja, terlebih kepada mereka yang memang membutuhkan kita.***
by: adrian
Tidak ada komentar:
Posting Komentar