Senin, 29 Juni 2020

JANJI KOMUNI PERTAMA


Melayani penerimaan komuni pertama baru saya alami pada Hari Raya Tubuh dan Darah Kristus tahun 2020. Seminggu sebelum perayaan tersebut, saya bertanya kepada pastor paroki tentang ritus upacara komuni pertama. Beliau mengatakan bahwa resminya tidak ada liturg yang terlalu istimewa. Umumnya hanya berdasarkan kebiasaan dan kreativitas imamnya. Beliau menyebut misalnya soal perarakan masuk dan mengajak anak-anak calon penerima komuni untuk berkumpul diseputaran altar sambil bergandengan tangan saat doa Bapa Kami. Yang pastinya, saat komuni anak-anak menerima dua rupa (soal caranya pun beragam)
Minggu, 14 Juni 2020, saya misa di stasi Air Kelat. Di sini ada 5 anak calon penerima komuni pertama. Setelah berkonsultasi dengan pengurus, ternyata memang tidak ada kebiasaan perarakan dan juga kumpul di altar saat doa Bapa Kami. Dan saya memutuskan tidak menggunakan dua acara itu. Saya akhirnya memasukkan tambahan acara, yaitu janji komuni, yang ditempatkan setelah homili. Mirip dengan acara penolakan setan dalam liturgi baptis. Jadi, setelah homili, imam memanggil anak calon komuni pertama (CKP) dan mereka maju ke depan membentuk barisan ke samping. Setelah itu, baru masuk ke upacara janji komuni. Ritusnya sebagai berikut:

Pemanggilan Calon Komuni Pertama
Imam   : (memanggil nama peserta CKP)
CKP     : Saya hadir
Berdiri dan berjalan ke depan. Orang pertama mengambil posisi di tepi. Imam terus memanggil nama anak hingga tuntas.
Janji Komuni
Imam   : Anak-anakku. Nanti kalian akan menyambut Tubuh dan Darah Kristus. Hosti yang kalian makan adalah sungguh Tubuh Kristus, Kristus yang mengorbankan diri-Nya karena cinta pada kalian. Dengan memakan Tubuh Kristus berarti Kristus ada di dalam tubuh kalian. Artinya, kalian harus berusaha untuk menjadi seperti Yesus.
            Sekarang, nyatakanlah janji kalian di hadapan Tuhan dan umat beriman dengan menjawab pertanyaan-pertanyaan berikut ini.
Imam   : Apakah kamu berjanji akan mencintai Yesus selamanya?
CKP     : Ya, saya berjanji
Imam   : Itu berarti kalian tidak akan pernah meninggalkan Yesus dan Gereja-Nya sampai akhir hidup kalian. Apakah kamu bersedia?
CKP     : Ya, saya bersedia.
Imam   : Apakah kamu berjanji akan menghormati Yesus yang hadir dalam ekaristi kudus?
CKP     : Ya, saya berjanji.
Imam   : Itu berarti kalian harus rajin misa, dan saat misa tidak boleh bermain atau ngobrol dengan teman. Apakah kamu bersedia?
CKP     : Ya, saya bersedia.
Imam   : Apakah kamu berjanji akan menghormati Yesus dalam sikap, perbuatan dan perkataan?
CKP     : Ya, saya berjanji.
Imam   : Itu berarti dalam kehidupan, setelah menyambut Tubuh Yesus, kalian harus bersikap baik, jujur, murah hati, rajin belajar, berdoa dan membantu orangtua, tidak sombong, tidak suka marah-marah, tidak dendam. Karena Yesus ada di dalam dirimu, kalian tak lagi suka memukul adik atau teman, tidak suka mencuri atau melakukan hal-hal yang tak baik dan tak benar. Kalian juga harus menjaga mulut agar tidak keluar kata-kata kotor, caci maki atau fitnah. Apakah kamu bersedia?
CKP     : Ya, saya bersedia.
Imam   : Terima kasih atas janji-janji yang telah kalian ucapkan. Memang terdengar memberatkan untuk melaksanakannya. Tapi kalian tak perlu takut dan cemas. Orangtuamu akan membantumu dalam mewujudkan janjimu itu dengan sikap dan teladan baik mereka. Umat beriman pun akan turut membantu. Lebih dari itu, Roh Kudus siap membantu kalian.
            Karena itu, saat kalian merasa berat, saat kalian jatuh dalam kelalaian, mohonlah bantuan Roh Kudus untuk memberi semangat baru dalam hidupmu.
(kemudian peserta CKP dipersilahkan kembali ke tempat duduknya, dan acara dilanjutkan dengan Aku Percaya dan Doa Umat)
DEMIKIANLAH bentuk acara janji komuni pertama yang telah saya buat untuk komuni pertama pada anak-anak di stasi Air Kelat pada Hari  Raya Tubuh dan Darah Kristus 2020. Sebenarnya masih ada satu acara tambahan lain lagi, yaitu berkat perutusan. Acara ini ditempatkan sesudah komuni, sebelum doa penutup. Para peserta komuni pertama dipanggil ke depan altar lalu berlutut. Kemudian imam menumpangkan tangan atas mereka dan berdoa. Setelah itu, acara dilanjutkan dengan Doa Penutup atau Doa Sesudah Komuni.
Sayangnya, pada waktu itu saya lupa.
Ujung Beting, 15 Juni 2020
by: adrian

Tidak ada komentar:

Posting Komentar