Rabu, 03 Juni 2020

ANTI KRITIK, CIRI GANGGUAN KEPRIBADIAN NARSISTIK

Jika kamu pernah bertemu dengan orang yang tidak pernah mengerti kebutuhan orang lain, selalu merasa dirinya lebih baik dan tidak mau mendengarkan nasehat atau kritik, itu tandanya bahwa orang tersebut mempunyai gangguan kepribadian narsistik. Ciri utama dari kepribadian ini adalah kurangnya empati terhadap orang lain dan haus kekaguman dari orang lain. Kondisi ini sering digambarkan sebagai orang yang sombong, egois, manipulatif dan penuntut. Bahkan mereka merasa dirinya pantas untuk mendapat perlakuan khusus.
Tidak hanya itu, pengidap gangguan kepribadian narsistik atau sering disebut narsis, percaya bahwa diri mereka lebih istimewa sehingga pergaulannya terbatas pada orang-orang yang dirasa berbakat atau sepadan dengan dirinya. Individu seperti ini mencari perhatian yang belebihan hanya untuk mengetahui bahwa ia selalu dipikirkan atau dibicarakan oleh orang lain. Mereka tidak dapat menoleransi kritik atau kekalahan, sehingga ketika mendapat kritik keras atau bahkan penolakan, mereka seringkali ditinggalkan atau tidak dipedulikan.
Faktor penyebab gangguan kepribadian narsistik sangat kompleks. Umumnya perilaku narsis ini sering dikaitkan dengan masalah berikut:
v Lingkungan, yang berhubungan dengan ketidak-sesuaian dalam hubungan orangtua dan anak dengan kritik berlebihan yang kurang sesuai dengan pengalaman anak
v Genetika, kondisi ini berkaitan dengan faktor keturunan
v Neurobiologi, ada hubungan antara otak dengan perilaku atau pola pikir seseorang

Gangguan kepribadian narsistik sering terjadi pada laki-laki dibandingkan dengan perempuan, dan sering bermula pada usia remaja akhir atau dewasa awal. Perlu diingat, kala anak menunjukkan tanda-tandanya, bukan berarti ia terus mengembangkan gangguan ini ketika ia dewasa. Namun jika tidak segara mendapatkan penanganan, gangguan kepribadian ini memicu komplikasi, seperti sulit membina hubungan baik dengan orang lain, sering mengalami masalah di tempat kerja, depresi dan rasa cemas berlebihan yang berujung pada penyalah-gunaan narkoba, alkohol atau keinginan untuk bunuh diri.
Menghadapi pengidap gangguan kepribadian narsistik menjadi tantangan tersendiri karena tidak sedikit pengidap bersifat defensif yang membuat mereka sulit untuk mengakui kesalahan. Jangan beadu argumen dengan orang-orang narsis karena mereka tidak mengenal sifat mengalah. Jika terjadi perbedaan pendapat yang berujung pada perdebatan, beritahu saja bahwa kamu tidak setuju dan menyingkir; janan diperpanjang.
Orang narsistik mungkin akan menghina dan mengejekmu. Namun kamu yang paling mengetahui dirimu lebih dari orang lain, temasuk kelebihan dan kelemahan. Ketika mereka menghina atau mengajukan kritik kepadamu, keluarkan penolakan jika dibutuhkan, dan ingat, hindari perdebatan.
diolah dari Halo Doc

Tidak ada komentar:

Posting Komentar