Paus
Fransiskus memberikan katekese yang menyentak saat memimpin misa di
kediamannya, Casa Santa Martha, Vatikan. Dalam misa tersebut Paus Fransiskus
menegaskawa kalau orang katolik atau pengikut Kristus tidak mengalami sukacita
dalam hidupnya, maka Kitab Suci hanya formalitas semata. Tekanan utama Paus
asal Argentina itu pada bagaimana Kitab Suci yang adalah Kabar Gembira mampu
menghadirkan sukacita di hati orang-orang yang mendengarkan dan ikut
mewartakannya.
Paus
Fransiskus merujuk pada kisah Raja Daud dan umat Israel yang bersukacita karena
merasa Tuhan dekat dengan mereka. Orang-orang merasa bahwa Tuhan dekat dengan
mereka dan mereka merayakannya. Raja Daud sebagai pemimpin prosesi mengorbankan
seekor lembu gemuk. Dia bergabung dengan orang-orang untuk berseru, bernyanyi
dan menari “dengan sekuat tenaga”.
Lantas
Paus Fransiskus mengatakan, “Fakta bahwa Tuhan menyertai mereka adalah alasan
mereka bersukacita. Raja Daud menari di depan orang-orang untuk mengekspresikan
kegembiraannya tanpa merasa malu.” Tidak ada jurang pemisa antara Daud sebagai
raja dengan warga biasa. Semua mereka bersukacita bersama-sama.
“Ini
adalah kegembiraan spiritual saat orang-orang bertemu dengan Tuhan. Raja Daud
mengasihi Tuhan, dan dia merasa bahagia membawa kembali tabut Tuhan dengan
menari dan menyanyi seperti semua orang,” jelas Paus Fransiskus.
Kita,
lanjut Paus Fransiskus, mesti merasa gembira dan bersukacita karena kita selalu
bersama Tuhan dalam kehidupan kita sehari-hari. Dimana pun kita berkarya atau
pergi, kita percaya bahwa kita selalu ada dalam lindungan Tuhan. Sabda Tuhan
selalu menjadi suluh bagi hidup kita. “Sabda Tuhan tidak malu dengan perayaan
meski dengan catatan bahwa tetap ada batasnya,” ujar Paus Fransiskus.
Paus
Fransiskus mengutip pernyataan Santo Paus Paulus VI dalam nasehat apostoliknya Evangelii Nuntiandi, “Injil tidak akan maju dengan penginjil yang
membosankan. Injil hanya akan maju dengan para penginjil yang penuh sukacita,
penuh kehidupan.”
Dengan
demikian, Paus Fransiskus meminta kita untuk bersukacita ketika kita bisa
mendengarkan Sabda Tuhan, bersukacita menjadi orang katolik, dan mau membagikan
sukacita yang sama dengan orang-orang di sekitar kita.
diolah kembali dari: Amor Post
Tidak ada komentar:
Posting Komentar