Rabu, 05 Februari 2020

PAUS FRANSISKUS: JIKA TIDAK BERSUKACITA DALAM HIDUP, MAKA INJIL HANYA FORMALITAS


Paus Fransiskus memberikan katekese yang menyentak saat memimpin misa di kediamannya, Casa Santa Martha, Vatikan. Dalam misa tersebut Paus Fransiskus menegaskawa kalau orang katolik atau pengikut Kristus tidak mengalami sukacita dalam hidupnya, maka Kitab Suci hanya formalitas semata. Tekanan utama Paus asal Argentina itu pada bagaimana Kitab Suci yang adalah Kabar Gembira mampu menghadirkan sukacita di hati orang-orang yang mendengarkan dan ikut mewartakannya.
Paus Fransiskus merujuk pada kisah Raja Daud dan umat Israel yang bersukacita karena merasa Tuhan dekat dengan mereka. Orang-orang merasa bahwa Tuhan dekat dengan mereka dan mereka merayakannya. Raja Daud sebagai pemimpin prosesi mengorbankan seekor lembu gemuk. Dia bergabung dengan orang-orang untuk berseru, bernyanyi dan menari “dengan sekuat tenaga”.
Lantas Paus Fransiskus mengatakan, “Fakta bahwa Tuhan menyertai mereka adalah alasan mereka bersukacita. Raja Daud menari di depan orang-orang untuk mengekspresikan kegembiraannya tanpa merasa malu.” Tidak ada jurang pemisa antara Daud sebagai raja dengan warga biasa. Semua mereka bersukacita bersama-sama.

“Ini adalah kegembiraan spiritual saat orang-orang bertemu dengan Tuhan. Raja Daud mengasihi Tuhan, dan dia merasa bahagia membawa kembali tabut Tuhan dengan menari dan menyanyi seperti semua orang,” jelas Paus Fransiskus.
Kita, lanjut Paus Fransiskus, mesti merasa gembira dan bersukacita karena kita selalu bersama Tuhan dalam kehidupan kita sehari-hari. Dimana pun kita berkarya atau pergi, kita percaya bahwa kita selalu ada dalam lindungan Tuhan. Sabda Tuhan selalu menjadi suluh bagi hidup kita. “Sabda Tuhan tidak malu dengan perayaan meski dengan catatan bahwa tetap ada batasnya,” ujar Paus Fransiskus.
Paus Fransiskus mengutip pernyataan Santo Paus Paulus VI dalam nasehat apostoliknya Evangelii Nuntiandi,  “Injil tidak akan maju dengan penginjil yang membosankan. Injil hanya akan maju dengan para penginjil yang penuh sukacita, penuh kehidupan.”
Dengan demikian, Paus Fransiskus meminta kita untuk bersukacita ketika kita bisa mendengarkan Sabda Tuhan, bersukacita menjadi orang katolik, dan mau membagikan sukacita yang sama dengan orang-orang di sekitar kita.
diolah kembali dari: Amor Post

Tidak ada komentar:

Posting Komentar