Senin, 27 Januari 2020

MARI UBAH KEBIASAAN SUKA MENUNDA

Salah satu kebiasaan buruk manusia adalah suka menunda. Terkait dengan hal ini, seorang filsuf Perancis sekaligus tokoh feminism modern, Simone de Beauvoir (1908 – 1986), pernah berkata, "Ubah hidup Anda hari ini. Jangan bertaruh pada masa depan, lakukan sekarang, jangan tunda lagi." Dalam pernyataan tersebut sangat jelas keinginan dan nasehat de Beauvoir agar orang segera bergerak; jangan menunda. Kenapa orang tidak boleh menunda-nunda?
Di balik kebiasaan menunda, terlihat secara implisit adanya tuntutan atau kebutuhan manusia yang tidak sedikit. Terhadap semuanya itu, manusia dihadapkan pada pilihan. Dari sini lahirlah tuntutan akan skala prioritas. Orang ahrus bergerak berdasarkan skala prioritas. Suatu prioritas yang jauh lebih penting harus segera dilaksanakan, jangan ditunda demi suatu prioritas yang rendah. Jangan sampai prioritas rendah mengalahkan prioritas yang jauh lebih penting. Itulah kebiasaan menunda.
Kebiasaan suka menunda bisa berdampak buruk bagi kehidupan. Seseorang akan sulit berhasil jika ia suka menunda-nunda pekerjaan. Laksamana Laut Amerika, William Halsey mengatakan, "Segala masalah akan menjadi lebih kecil jika Anda tidak menghindarinya, tetapi menghadapinya." Ini berarti tidak menunda. Kebiasaan menunda adalah juga kebiasaan menghindari persoalan.
Penundaan merupakan pupuk yang menghambat pertumbuhan. Jika kita terlalu lama membuat keputusan untuk sebuah peluang yang tiba-tiba datang, peluang itu akan hilang. Kerap terjadi bahwa peluang kedua itu jarang terjadi. Karenanya menyesal kemudian tidak ada arti.

Lihatlah hasil akhir dari sebuah pekerjaan, agar kita terpacu untuk tidak menundanya. Memang hasil akhir sering belum sesuai dengan harapan, akan tetapi kita sudah mengetahui progresnya. Kita akan mendapat mengetahui kelemahan dan kekeliruan yang dapat diperbaiki kemudian. Dengan kata lain, kita tahu apa yang harus dilakukan kemudian. Berbeda jika kita menunda. Kita tetap tinggal dalam kegelapan ketidak-tahuan.
Seperti yang telah disampaikan di atas, hidup kita adalah pilihan. Dalam pilihan itu ada skala prioritas. Jangan habiskan waktu dengan mengerjakan tugas-tugas yang tidak penting atau tidak perlu. Jika tidak penting, jangan sekedar menundanya, hapuskan saja tugas itu. Ingat, waktu terus berputar. Waktu tak pernah menunggu kita.
John C. Maxwell menyarankan kita untuk memilah lagi pekerjaan yang perlu diprioritaskan. Telaahlah apakah tugas tersebut memberi manfaat? Apakah hal itu akan membuka jalan untuk sesuatu hal lain yang lebih baik?  Apakah hal itu bisa memberikan kita pengembangan atau pencapaian yang lebih besar?  Atau apakah penyelesaian tugas itu bisa melegakan kita secara emosional?
Jika kita mendapatkan semua alasan positifnya, kita telah berada di jalur yang benar. Mulailah bergerak maju dan bertindaklah secara cepat dan efektif.
diolah kembali dari tulisan 7 tahun lalu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar