Senin, 16 September 2019

PAUS FRANSISKUS: CIPTAAN TUHAN ADALAH HADIAH TERINDAH, JANGAN MERUSAKNYA


“Sekaranglah saatnya untuk meninggalkan ketergantungan kita pada bahan bakar fosil dan beralih dengan cepat dan tegas ke bentuk energi bersih,” kata Paus Fransiskus saat ia merayakan Hari Doa Sedunia untuk Perawatan Ciptaan. “Kita telah menyebabkan darurat iklim yang dengan serius mengancam alam dan kehidupan itu sendiri, termasuk kehidupan kita sendiri,” tambah Paus Fransiskus dalam pesannya untuk hari doa ekumenis 1 September lalu.
Paus Fransiskus mendesak umat katolik untuk menemukan suatu tempat yang indah secara alami dan merenungkan tentang bagaimana Tuhan menciptakan alam semesta dan menyatakannya baik; kemudian dia menciptakan manusia dan menyerahkan ciptaan kepada mereka “sebagai hadiah yang berharga” untuk dijaga. “Tragisnya, respons manusia terhadap anugerah ini ditandai oleh dosa,” ujar Paus Fransiskus.
“Keegoisan dan kepentingan diri sendiri telah mengubah ciptaan, yang dimaksudkan sebagai tempat pertemuan dan berbagi, menjadi area persaingan dan konflik.” Manusia telah lupa bahwa mereka juga adalah ciptaan Tuhan dan bukan penguasa alam semesta yang seenaknya mengeksploitasi apa saja yang mereka inginkan, jelas Paus Fransiskus.

Polusi, penggunaan bahan bakar fosil yang tak henti-hentinya, pengundulan hutan dan pertanian intensif menyebabkan suhu global meningkat dan sudah mengancam kehidupan orang-orang termiskin di dunia, ungkap Paus Fransiskus. Gletser atau gunung es yang mencair, kurangnya air minum yang bersih, adanya badai super yang lebih sering dan “kehadiran plastik dan mikroplastik yang cukup besar di lautan” adalah tanda bagaimana keserakahan manusia membuat planet ini semakin berbahaya bagi kehidupan.
“Kita telah melupakan siapa kita: makhluk yang diciptakan menurut gambar Allah, dipanggil untuk hidup sebagai saudara dan saudari di rumah bersama,” papar Paus Fransiskus. “Sekarang adalah saatnya untuk menemukan kembali panggilan kita sebagai anak-anak Allah, saudara dan saudari, dan para pemelihara ciptaan. Sekarang adalah waktunya untuk bertobat,” lanjut Paus Fransiskus.
Paus Fransiskus menyarankan umat katolik untuk bergabung dengan prakarsa “Masa Penciptaan” ekumenis, yang berlangsung dari 1 September hingga pesta St. Fransiskus Asisi, 4 Oktober. Inisiatif ini, dijelaskan di www.seasonofcreation.org, termasuk doa dan tindakan praktis untuk membersihkan lingkungan, mempromosikan daur ulang, dan melobi pemerintah untuk tindakan mitigasi perubahan iklim..
Dalam keheningan dan doa, jelas Paus Fransiskus, orang harus mengenali keindahan dari apa yang telah diciptakan dan diberikan Tuhan kepada semua orang, tetapi mereka juga harus berhenti sejenak untuk merenungkan bagaimana pilihan yang mereka buat tentang apa yang harus dimakan, apa yang harus dibeli, bagaimana bepergian dan bagaimana mereka menggunakan energi dan air berdampak pada ciptaan Tuhan, termasuk orang lain.
Paus Fransiskus meminta umat katolik untuk mendengarkan khususnya kepada kaum muda agar menyerukan kepada semua orang untuk membuat “keputusan berani” dan melakukan “tindakan kenabian” untuk memenuhi janji lama untuk berhenti mencermati lingkungan dan melindungi semua kehidupan. Politisi dan pemimpin pemerintahan juga harus dimasukkan dalam doa, mengacu terutama kepada para pemimpin dunia, yang harus membuat komitmen nyata “untuk membawa planet ini menuju kehidupan, bukan kematian.”
KTT Aksi Perubahan Iklim PBB pada 23 September akan menjadi sangat penting untuk menegaskan kembali Kesepakatan Iklim Paris dan mengambil “langkah drastis” untuk mengakhiri emisi gas rumah kaca dan memperlambat pemanasan global.
“Mari kita pilih kehidupan,” ajak Paus Fransiskus. “Mari kita katakan ‘tidak’ pada keserakahan konsumerisme dan pada ilusi menguasai segala-galanya, karena ini adalah cara kematian.”
“Semoga Tuhan, pencipta kehidupan, memberi kita keberanian untuk berbuat baik tanpa menunggu orang lain memulai atau sampai semuanya sudah terlambat,” pungkas Paus Fransiskus.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar