Senin, 12 Agustus 2019

MEMBACA BUKU “AYAT-AYAT SETAN”


Novel “Ayat-ayat Setan” atau dalam edisi bahasa Inggrisnya: The Satanis Verses, merupakan novel keempat karya Salman Rushdie, yang pertama kali terbit pada 1988. Novel yang mendapat apresiasi dari kalangan kritikus sastra, justru malah ditentang, ditolak dan dikecam oleh komunitas islam. Ada banyak aksi demonstrasi di belahan dunia menentang novel tersebut. Malah penguasa Iran sudah memfatwakan darah Salman Rushdie adalah halal, alias boleh dibunuh. Karena fatwa itulah, Salman sekarang berada dalam persembunyian.
Inspirasi dari novel ini didapat Salman dari kisah hidup Muhammad, yang terdapat dalam literatur islam, yang dikenal sebagai Qissaf al-Gharaniq (Kisah Burung Bangau). Literatur tersebut bercerita tentang nabi Muhammad yang telah keliru mengira ayat-ayat yang dibisikkan setan sebagai wahyu dari Allah. Artinya, peristiwa nabi Muhammad menerima ayat-ayat setan itu adalah benar. Hal ini dapat ditemukan dalam beberapa sumber islam, seperti Sirah nabawiyah, yang ditulis oleh al-Waqidi, dan juga tafsir yang dibuat oleh al-Tabari.
Jika memang inspirasi dari novelnya adalah sebuah kisah yang benar, menjadi pertanyaan adalah kenapa umat islam marah. Kenapa syah Iran mengeluarkan fatwa mati bagi Salman Rushdie? Bukan tidak mungkin umat islam, baik yang awam maupun kalangan terdidik, sama-sama tidak dapat membedakan mana fiksi dan mana fakta. Mungkin mereka tidak tahu bahwa novel adalah sebuah karya fiksi. Kesulitan membedakan karya fiksi dan fakta terlihat juga dalam kasus-kasus lain yang kurang lebih serupa.
Novel “Ayat-ayat Setan” dikemas dalam 506 halaman, dan dibagi ke dalam 8 bab. Membaca novel ini kita sama sekali tidak menangkap dimana letak “heboh”-nya sehingga penulisnya harus difatwa mati. Isi ceritanya terbilang biasa-biasa saja, dan terjemahan bahasa Indonesianya kurang bagus. Karena itu, dapatlah dikatakan bahwa reaksi lebay dari umat islam dan fatwa mati dari syah Iran justru membuat novel ini, yang sebenarnya biasa-biasa saja bahkan cenderung buruk, menjadi popular.
Untuk dapat membaca (atau juga men-download) buku ini, silahkan klik di sini. Selamat membaca!
by: adrian

Tidak ada komentar:

Posting Komentar