Jumat, 29 Maret 2019

ALASAN SAKRAMEN TOBAT KURANG LARIS


Untuk menyambut hari raya Paskah, umat katolik mengadakan persiapan selama kurang lebih 40 hari. Masa persiapan ini dikenal sebagai masa pra-paskah. Isi dari masa pra-paskah ini adalah puasa (mati raga), amal kasih dan tobat. Jadi, salah satu aktivitas penting masa pra-paskah adalah pertobatan, meski sebenarnya untuk tobat tidak harus dibatasi dengan suatu masa tertentu.
Tema pertobatan inilah yang diangkat blog budak-bangka dua tahun lalu, persisnya pada 29 Maret 2017. Tema pertobatan itu dikemas dalam tulisan dengan judul “Katekese Sakramen Tobat”. Dalam tulisan tersebut, penulis tidak hanya memaparkan dasar-dasar umat harus bertobat atau mengapa orang harus mengaku dosa kepada imam. Melihat realita rendahnya animo umat terhadap sakramen tobat ini, penulis juga mengutarakan  analisanya dan juga jawabannya.
Dikemas dengan menggunakan bahasa Indonesia yang sederhana dan ringan membuat tulisan tersebut enak dibaca oleh siapa saja. Menyimak isi tulisan tersebut, sangatlah jelas bahwa tulisan tersebut dapat berguna untuk menambah wawasan akan ajaran Gereja Katolik. Akan tetapi, bukan itu yang menjadi tujuan utama tulisan tersebut, melainkan ajakan untuk menggunakan sakramen tobat. Lebih lanjut mengenai tulisan tersebut, langsung saja klik dan baca di sini. Selamat membaca!!!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar