Rabu, 20 September 2017

SUNGGUHKAH ALKITAB SUDAH DIPALSUKAN

Orang Islam menilai bahwa kitab suci orang Kristen sekarang ini (juga kitab suci orang Yahudi) sudah tidak asli lagi, alias sudah dipalsukan. Mereka yakin akan hal itu. Dasar keyakinan itu ada pada pernyataan Al Qur'an, yang berbunyi: "Orang-orang yang mengikut rasul, nabi yang umi yang namanya mereka dapati tertulis di dalam Taurat dan Injil yang ada di sisi mereka" (QS Al-Araf: 157)
Pernyataan tersebut diperkuat dengan surah As-Saff ayat 6 yang berbunyi: "Dan (ingatlah) ketika Isa Putra Maryam berkata: 'Hai bani Israel, sesungguhnya Aku adalah utusan Allah kepadamu memberikan kitab (yang turun) sebelumku, yaitu Taurat dan memberi kabar gembira dengan (datangnya) seorang rasul yang akan datang sesudahku, yang namanya Akhmad (Muhammad)..."
Dari dua surah Al Qur'an di atas terlihat jelas bahwa dasar kitab suci orang Kristen dan Yahudi itu sudah tidak asli adalah karena tidak ada nama Nabi Muhammad. Padahal Allah sudah mengatakan bahwa nama Muhammad sudah disebut dalam kitab Taurat (kitab suci orang Yahudi) dan Injil (kitab suci orang Kristen). Dengan kata lain, karena tidak ditemukan nama Muhammad dalam kitab suci orang Yahudi dan Kristen, maka disimpulkan bahwa kitab suci tersebut sudah dipalsukan. (Emang siapa sih Muhammad itu sehingga harus disebut? Sok merasa penting).
Karena itu, orang islam percaya bahwa orang Kristen dan Yahudi sudah menyembunyikan atau memalsukan kitab suci. Hal ini persis seperti yang dikatakan Allah dalam surah Al-Maidah ayat 41: “Mereka mengubah kata-kata dan makna yang sebenarnya.” Karena itu, dalam surah yang sama ayat 15, Allah berfirman, “Hai ahli kitab, sesungguhnya telah datang kepadamu rasul kami, menjelaskan kepadamu banyak dari isi Alkitab yang kamu sembunyikan.”
Keyakinan bahwa kitab suci orang Kristen dan Yahudi sudah dipalsukan juga didasarkan pada firman Allah, "Apakah kamu masih mengharapkan mereka akan percaya kepadamu, padahal segolongan dari mereka mendengar firman Allah, lalu mereka mengubahnya setelah mereka memahaminya, sedang mereka mengetahui". (QS. Al Baqarah: 75).
Demikianlah dasar keyakinan bahwa alkitab sekarang ini sudah tidak asli lagi. Masih ada beberapa surah lain yang menyatakan bahwa orang Kristen dan Yahudi telah mengubah isi kitab sucinya. Isi kitab suci orang Kristen dan Yahudi sekarang sudah tidak seperti aslinya. Sudah ada yang diubah. Ada sesuatu yang disembunyikan. Salah satunya adalah nama Muhammad. Perlu diketahui, dasar keyakinan ini ada pada Al-Quran, yang merupakan pedoman umat islam. Al Quran diyakini langsung dari Allah.
Menjadi pertanyaan, sungguhkan Alkitab itu sudah dipalsukan. Untuk menjawab pertanyaan ini, kami tidak akan mengambil argumen dari luar, seperti argumen biblis (kitab suci orang Kristen dan Yahudi), argumen historis atau argumen lainnya. Kami akan mendasari argumen pada Al Quran sendiri. Selanjutnya, biarlah akal budi (nalar) yang berperan.
Pertama, jika benar Alkitab sudah diubah, kenapa Allah masih menyatakan kepada orang islam untuk mengimani Alkitab. Dalam surah Al-Ankabut ayat 46 Allah berfirman, “Dan janganlah kamu berdebat dengan Ahli Kitab, melainkan dengan cara yang baik, kecuali dengan orang-orang yang zalim di antara mereka, dan katakanlah: Kami telah beriman kepada (kitab-kitab) yang diturunkan kepada kami dan yang diturunkan kepadamu.” Logikanya mestinya Allah harus menyampaikan kepada Muhammad untuk melarang umat supaya tidak beriman kitab yang sudah diubah. Seharusnya Allah menyampaikan kepada Muhammad untuk mengatakan, “Kami telah beriman hanya kepada yang diturunkan kepada kami, yaitu Al Quran, tidak kepada yang diturunkan kepadamu.”
Kedua, jika betul Alkitab sudah dipalsukan, kenapa Allah menyuruh Muhammad bertanya kepada orang Yahudi dan Kristen yang mengimani kitab sucinya di saat Muhammad merasa ragu. Dalam surah Yunus ayat 94 Allah berfirman kepada Muhammad, “Jika engkau berada dalam keragu-raguan tentang apa yang Kami turunkan kepadamu, maka tanyakanlah kepada orang yang membaca kitab sebelummu.” Secara nalar dan logika, mestinya Allah menyuruh Muhammad supaya tidak bertanya kepada orang-orang yang membaca kitab sebelumnya. Sebab isi kitab yang dibaca itu sudah banyak yang disembunyikan, dengan demikian orang yang membaca kitab itu sudah tidak dapat dipercaya sama sekali atau tidak bisa dipercaya lagi. Tapi ironisnya mengapa Allah justru malah menyuruh Muhammad bertanya kepada mereka? Aneh.
Ketiga, jika memang benar Alkitab itu sudah tidak asli lagi, mengapa Muhammad tetap disuruh beriman kepada Alkitab. Dalam surah Ali Imran ayat 84 dikatakan, “Kami beriman ...., dan apa yang diturunkan kepada Musa, Isa dan para nabi dari Tuhan...” Yang diturunkan kepada Musa adalah Taurat, dan kepada Isa adalah Injil (yang bagi umat islam dilihat sebagai kitab suci orang Yahudi dan Kristen). Bila kitab suci tersebut diyakini sudah dipalsu kenapa masih harus diimani. Logikanya, seharusnya Allah melarang Muhammad dan umat islam untuk mengimani kitab tersebut. Mungkin ada yang mengatakan bahwa kitab yang diturunkan kepada Musa dan Isa adalah kitab yang asli, sedangkan kitab yang dipegang orang Yahudi dan Kristen waktu itu sudah tidak asli. Jadi, umat islam mengimani kitab yang asli. Menjadi persoalan, kitab itu tidak ada. Bagaimana bisa mengimani apa yang tidak ada?
Keempat, jika benar Alkitab sudah dipalsukan, mengapa Allah masih menyatakan bahwa di dalam Taurat dan Injil ada petunjuk, ada cahaya dan ada pengajaran bagi orang yang bertaqwa. Allah berfirman, “Kami teruskan jejak mereka dengan mengutus Isa putra Maryam, membenarkan Kitab yang sebelumnya, yaitu Taurat. Dan Kami menurunkan Injil kepadanya, di dalamnya terdapat petunjuk dan cahaya, dan membenarkan Kitab yang sebelumnya, yaitu Taurat, dan sebagai petunjuk serta pengajaran untuk orang-orang yang bertaqwa.” (QS. Al Maidah: 46). Logikanya, jika sudah dipalsukan, semestinya Allah berkata bahwa Taurat dan Injil itu sudah tidak ada petunjuk, cahaya dan pengajaran.
Kelima, jika memang Alkitab sudah diubah, kenapa Allah mengatakan kepada ahli kitab untuk menegakkan Taurat dan Injil. Kepada Muhammad, Allah berfirman, “Wahai ahli kitab! Kamu tidak dipandang beragama sedikit pun hingga kamu menegakkan ajaran-ajaran Taurat, Injil dan yang diturunkan Tuhan kepadamu.” (QS Al Maidah: 68). Logikanya, Allah seharusnya mengajak Ahli Kitab itu untuk menegakkan Al Quran, dan meninggalkan Alkitab (Taurat dan Injil). Pertanyaan kecil, kenapa ahli kitab itu tidak mau menegakkan Al Quran? Orang yang berpikir sehat bisa menemukan jawabannya.
Demikianlah lima argumen atas pertanyaan apakah Alkitab orang Kristen dan Yahudi sudah dipalsukan. Ada yang berdalih bahwa Allah menurunkan Al Qur'an sebagai penyempurna kitab-kitab yang terdahulu. Dengan mengatakan bahwa Al Quran menyempurnakan kitab-kitab yang terdahulu (Taurat dan injil), itu menunjukkan bahwa Taurat dan Injil tidak sempurna. Konsekuensi logis adalah orang bisa menganggap Allah itu kurang bijak, karena menurunkan Alkitab yang tidak sempurna.
Tentang Al Quran yang disebut sebagai kitab penyempurna kitab-kitab terdahulu, ini berarti menunjukkan bahwa Al Quran merupakan kitab yang sempurna. Akan tetapi, bagi mereka yang mempunyai akal budi yang sehat, tentu akan menemukan kebingungan, dimana letak kesempurnaan Al Quran. Dari segi tata bahasa, khusus Bahasa Indonesia, sangat terlihat kacau balau alias amburadul. Alur narasinya pun tidak jelas. Tidak ada keteraturan dalam struktur kitabnya. Dan banyak hal lain yang menggambarkan ketidak-teraturan kitab ini. Tapi anehnya, orang islam menilainya sebagai kitab yang sempurna.
Selain itu, sandainya benar Alkitab itu sudah dipalsukan, orang dapat mengatakan bahwa Allah tidak bisa memelihara kitab-Nya sendiri, karena membiarkan kitab-Nya diubah orang. Hal ini menimbulkan beberapa pertanyaan: Kenapa Allah membiarkan kitab-Nya diubah? Dan kemana kitab yang asli? Dan kenapa Allah tidak menurunkan kembali kitab yang asli itu?
Dari uraian di atas, kami tidak akan membuat satu kesimpulan. Kami membiarkan pembaca, dengan nalar yang sehat dan logis, untuk menyimpulkan sendiri.
Koba, 28 Juni 2017
by: adrian, dari berbagai sumber
Baca juga tulisan berikut ini:

Tidak ada komentar:

Posting Komentar