Paus Fransiskus meminta kepada para iman supaya
meluangkan waktu untuk mendengarkan pengakuan dosa setiap kali ada yang minta,
dan jangan membatasi waktu bagi Sakramen Tobat. “Tolong jangan ada pengumuman:
pengakuan dosa: senin dan Rabu dari jam sekian sampai jam sekian.” Kata Paus
kepada para imam dan peserta kursus tahunan yang diselenggarakan Apostolic Penitentiary,
sebuah pengadilan Vatikan yang menangani isu-isu pengampunan dosa.
“Dengar pengakuan setiap kali ada yang meminta. Jika Anda
sedang duduk di sana, berdoa; biarkan ruang pengakuan terbuka karena hati Tuhan
selalu terbuka,” ujar Paus Fransiskus. “Mendengarkan pengakuan adalah prioritas
pastoral, dan menjadi tugas setiap hari untuk masuk ke dalam lorong tergelap
dari setan dan dosa, dan ini adalah lorong yang buruk,” ungkap Paus, yang
pernah meraih man of the year tahun
2013.
Begitu banyak hal buruk yang dilakukan terhadap Gereja
dan jiwa manusia ketika pastor mendengar pengakuan tidak disertai dan
didampingi oleh Roh Kudus dalam mencari apa yang dikehendaki Tuhan, tambahnya. “Bapa
pengakuan tidak mengikuti kehendaknya sendiri dan tidak mengajarkan doktrin
sendiri, melainkan dipanggil untuk menjadi hamba Allah dalam persekutuan dengan
gereja.”
Bersiaplah untuk menggunakan pengakuan dosa sebagai
medium evangelisasi dan mengingatkan orang tentang kebenaran dasar dari iman
dan moralitas. Paus Fransiskus juga meminta kepada para iman yang mendengarkan
pengakuan agar berhati-hati dalam memutuskan apakah seseorang mengalami sakit
jiwa “yang harus diverifikasi melalui kerjasama yang sehat dengan para ahli,
atau dalam menentukan apakah seseorang dalam pengaruh atau kerasukan setan.
Ketika seorang Bapa Pengakuan mengetahui keberadaan
roh jahat, jangan ragu-ragu untuk meminta bantuan seorang eksorsis (pengusir setan) yang mengetahui lebih detail tentang pelayanan ini di setiap keuskupan.
Sumber: UCAN Indonesia
Tidak ada komentar:
Posting Komentar