Renungan
Hari Jumat Biasa XXXIII, Thn B/I
Sabda Tuhan hari ini
berbicara soal tindakan pentahiran atau pembersihan Bait Allah. Dalam bacaan
pertama, yang diambil dari Kitab Makabe yang pertama, dikisahkan bahwa Yudas
mengajak saudara-saudaranya untuk membersihkan Bait Allah setelah mereka
mengalahkan musuh mereka. Pembersihan ini bukan cuma sekedar dalam arti fisik, seperti
membersihkan dari kotoran dan sampah, melainkan juga, dan ini yang utama,
membersihkan dari kenajisan. Maklum, ketika penguasa asing berkuasa di negeri Israel, Bait Allah telah dicemari dengan berbagai kenajisan. Karena itulah, Yudas mengajak orang Israel untuk membersihkan Bait Allah itu. Dengan ini, Bait Allah siap digunakan sebagaimana
fungsinya.
Demikian pula halnya dalam Injil.
Dikisahkan dalam Injil bahwa Tuhan Yesus membersihkan Bait Allah. Tindakan
membersihkan ini tampak dalam kalimat “mulailah Ia mengusir semua pedagang di
situ.” (ay. 45). Sama seperti dalam bacaan pertama, tindakan pembersihan ini
bukan hanya dalam arti fisik, melainkan juga batiniah. Para pedagang telah
menyalahgunakan fungsi Bait Allah. Karena itu, Tuhan Yesus berusaha
mengembalikan fungsi itu. “Rumah-Ku adalah rumah doa. Tetapi kamu menjadikannya
sarang penyamun.” (ay. 46).
Lewat sabda-Nya hari ini,
Tuhan menghendaki agar kita senantiasa menjadikan Bait Allah (gereja dan tubuh
kita) sebagaimana seharusnya. Di sanalah kita bisa berjumpa dengan Tuhan dan
sesama (lewat perjamuan). Gereja bukan menjadi sarana ajang pamer kemewahan
atau talk show fashion.
Namun perlu juga diingat adalah bahwa diri kita juga merupakan Bait Allah yang
hidup (1Kor 3: 16). Oleh karena itu, hendaklah kita menjaga kebersihan diri
kita dari kekotoran dosa.***
by:
adrian
Tidak ada komentar:
Posting Komentar