Rabu, 04 November 2015

Renungan Hari Rabu Biasa XXXI - Thn I

Renungan Hari Rabu Biasa XXXI, Thn B/I
Bac I  Rom 13: 8 – 10; Injil                 Luk 14: 25 – 33;

Sabda Tuhan hari ini mau berbicara soal syarat menjadi murid Yesus Kristus. Dalam Injil hari ini, Tuhan Yesus menegaskan bahwa untuk menjadi murid-Nya, seseorang harus berani melepaskan dirinya dari segala miliknya (ay. 33), termasuk ikatan keluarga. Hal ini secara ekstrim diterjemahkan dengan membenci bapak, ibu, isteri, anak dan saudara-saudari (ay. 26). Selain itu syarat lain untuk menjadi murid Tuhan Yesus adalah memikul salib (ay. 27), yang berarti juga mau ikut menderita bersama Tuhan Yesus. Di sini mau disampaikan bahwa Yesus Kristus hendaknya menjadi yang utama dalam hidup.
Jika dalam Injil syarat menjadi murid Kristus harus berani meninggalkan segala kepunyaan dan memikul salib, dalam bacaan pertama Paulus mengutarakan satu syarat lain lagi. Dalam suratnya kepada jemaat di Roma, Paulus kembali mengulang ajaran Tuhan Yesus tentang cinta kasih sebagai kegenapan hukum taurat (ay. 10). Bagi Paulus, seorang murid Tuhan Yesus hendaknya mau mengasihi sesama seperti mengasihi diri sendiri. Cinta kasih dapat menjadi tanda bahwa kita adalah murid Yesus Kristus. Jadi, seorang yang mengaku murid Kristus hendaklah menghidupi kasih dalam kehidupannya.
Hari ini sabda Tuhan menjadi cermin bagi kita, dengan tema utamanya adalah menjadi murid Yesus Kristus. Kita adalah orang Kristen, alias pengikut Kristus. Melalui sabda Tuhan hari ini, kita dapat bertanya pada diri kita sendiri apakah kita sudah mewujudkan diri sebagai murid Tuhan Yesus. Secara tidak langsung sabda Tuhan hari ini mengajak kita untuk mengoreksi diri kita sejauh mana praktek hidup kita sudah menampilkan gambaran murid Tuhan Yesus. Jika ternyata masih ada kekurangan atau jauh dari harapan, maka kita terpanggil untuk menyempurnakannya.***

by: adrian

Tidak ada komentar:

Posting Komentar