Renungan
Hari Minggu Biasa XXV, Thn B/I
Bac
I Keb 2: 12, 17 – 20; Bac II Yak 3: 16 – 4: 3;
Injil Mrk 9: 30 – 37;
Bacaan pertama hari ini diambil dari Kitab Kebijaksanaan. Di sini diungkapkan rencana jahat orang jahat terhadap orang baik. Di mata orang jahat, orang baik dianggap sebagai penganggu kepentingannya (ay. 12). Rencana orang jahat kepada orang baik itu menyangkut aniaya dan siksa (ay. 19) serta hukuman mati yang keji (ay. 20). Melalui siksa dan aniaya orang akan dapat mengetahui kelembutan dan kesabaran hati orang baik itu.
Gambaran orang baik yang
mendapat siksa, aniaya dan hukuman mati kembali ditegaskan Tuhan Yesus dalam
Injil. Dalam Injil diceritakan bahwa Tuhan Yesus mengajar para murid-Nya
perihal Anak manusia yang akan diserahkan ke dalam tangan manusia, dan mereka
akan membunuh-Nya (ay. 31). Anak manusia yang dimaksud Tuhan Yesus, selain
mirip dengan apa yang dikatakan Kitab Kebijaksanaan di atas, merujuk kepada
diri Yesus sendiri. Dia-lah orang baik yang akan mendapatkan siksa dan aniaya, dan
pada akhirnya dijatuhi hukuman mati yang keji lewat penyaliban. Sebagaimana yang
sudah diketahui, Tuhan Yesus mati akibat iri hati pemuka agama Yahudi. Mereka tidak
mementingkan kepentingan umat manusia, melainkan dirinya sendiri.
Dalam suratnya, yang menjadi
bacaan kedua, Yakobus menyinggung soal iri hati dan mementingkan diri sendiri. Dalam
suratnya dikatakan bahwa asal kekacauan dan segala macam perbuatan jahat adalah
iri hati dan mementingkan diri sendiri. Dua sikap ini hanya akan melahirkan
kesengsaraan, bukan hanya pada orang yang bersangkutan, melainkan juga pada
orang lain. Karena itu, Yakobus mengajak umat untuk menanggalkan dua sikap itu
dan menggantikannya dengan sikap murni, pendamai, ramah, penurut, penuh belas
kasihan, tidak memihak dan tidak munafik (ay. 17).
Pertentangan antara orang baik dan jahat
masih berlanjut hingga kini, baik di dunia sekular maupun di dalam Gereja
sendiri. Saat ini pun orang baik selalu dilihat sebagai gangguan dan penghambat
keinginan orang-orang jahat. Sering menjadi ironis bahwa orang jahat selalu
mendapat dukungan dari banyak orang. Tak jarang petinggi pun ikut membela. Sabda
Tuhan hari ini bukan sekedar memaparkan tentang Tuhan Yesus sebagai orang baik,
melainkan mengajak kita untuk meneladani Dia. Sekalipun penuh tantangan dan
derita, kita dipanggil untuk senantiasa menyuarakan kebaikan, kebenaran dan
kedamaian.***
by:
adrian
Tidak ada komentar:
Posting Komentar