Renungan
Hari Jumat Biasa XVIII, Thn B/I
Bac
I Ul 4: 32 – 40;
Injil Mat 16: 24 – 28;
Hari ini bacaan pertama diambil dari Kitab Ulangan. Di sini diceritakan tentang dialog Allah dengan Nabi Musa. Secara tidak langsung mau dikatakan bahwa Allah memperkenalkan diri-Nya kepada Musa. Perkenalan itu menggali kembali masa lalu. Yang mau ditegaskan di sini adalah bahwa Allah itu mahakuasa. Allah menghendaki pengakuan dari diri Musa dan bangsa Israel, bahwa tidak ada allah lain di muka bumi selain Allah. Namun, bukan cuma pengakuan saja yang dibutuhkan. Allah menghendaki supaya umat Israel setia pada-Nya dan berpegang teguh pada perintah-Nya sehingga mereka bisa selamat. Dengan kata lain, umat Israel diminta untuk tetap setia mengikuti Allah agar keselamatan menyertai mereka.
Permintaan untuk setia mengikuti juga diminta oleh Tuhan Yesus kepada para murid-Nya. Dalam Injil hari ini Tuhan Yesus bersabda, "Setiap orang yang mau mengikuti Aku, ia harus menyangkal dirinya, memikul salibnya dan mengikuti Aku." (ay. 24). Dengan demikian, ia akan mendapatkan keselamatan. Sama seperti dalam bacaan pertama, di sini orang harus menanggalkan kepentingan dirinya sendiri dan mengutamakan kehendak Allah.
Menjadi pengikut berarti meniru apa yang dilakukan oleh yang diikuti. Seorang pengikut akan berusaha sedemikian rupa supaya mirip dengan yang diikutinya. Di sini ia harus mengorbankan dirinya, menanggalkan ego dan keinginan dirinya. Hal yang sama kala kita hendak mengikuti Tuhan Yesus. Orang Kristen adalah pengikut Kristus. Namun sejauh mana kita sudah benar-benar mengikuti Dia? Tak jarang kita menjadi pengikuti Kristus dengan cita rasa diri kita sendiri. Sabda Tuhan hari ini mau menyadarkan kita kembali akan status kita sebagai pengikut Kristus. Dengan mengikuti Kristus, kita diminta untuk berani menyangkal diri, menanggalkan ego dan berkorban memikul salib.***
by:
adrian
Tidak ada komentar:
Posting Komentar