Renungan
Hari Kamis Biasa XVII, Thn B/I
Bac
I Kel 40: 16 – 21, 34 – 38; Injil Mat 13: 47 – 53;
Kitab Keluaran masih menjadi bahan bacaan pertama hari ini. Di dalam kitab ini dikisahkan tentang tabut perjanjian. Dari kisah itu terlihat bahwa Allah senantiasa hadir menyertai umat-Nya. Namun yang menarik dari bacaan ini adalah relasi Musa dan Tuhan. Tampak jelas bahwa Musa senantiasa melakukan segala sesuatu sesuai dengan perintah Allah. Ada tiga kali pernyataan “seperti yang diperintahkan Tuhan"(ay. 16, 19 dan 21). Di sini mau dikatakan bahwa hidup Musa hanyalah seperti yang diperintahkan Tuhan.
Injil
hari ini seakan menutup rangkaian pengajaran Tuhan Yesus dalam perumpamaan. Hari
ini Tuhan Yesus masih memberi satu perumpamaan, yaitu tentang pukat ikan. Perumpamaan
ini dipakai Tuhan Yesus untuk menjelaskan tentang pengadilan akhir. Seperti nelayan
memisahkan ikan baik dan ikan buruk, demikian pula malaikat Tuhan “akan datang memisahkan
orang jahat dari orang benar.” (ay. 49). Dari sini Tuhan Yesus berharap agar
para pendengar-Nya mau memilih menjadi ikan yang baik sehingga ia dapat masuk
ke dalam kebahagiaan kekal. Untuk bisa menjadi baik, orang diminta untuk hidup
menurut perintah Tuhan.
Sebagai
umat beriman, setiap manusia mempunyai relasi dengan Tuhan. Namun perlu
disadari pula bahwa setiap manusia adalah juga makhluk sosial. Kesosialan itu
menuntut dirinya berelasi dengan sesama. Jadi, setiap manusia selain diminta
untuk menjalin dengan sesama manusia, juga diharapkan tetap menjalin relasi
dengan Tuhan. Dalam hubungan dengan Tuhan, kita diminta untuk setia pada
kehendak-Nya. Hal ini sudah ditunjukkan oleh Musa. Sabda Tuhan hari ini
menghendaki agar kita senantiasa mendengarkan dan melaksanakan kehendak Tuhan
dalam hidup kita, karena melalui itu kita kelak dapat menikmati kebahagiaan
kekal.***
by:
adrian
Tidak ada komentar:
Posting Komentar