5 BAHAYA KECAP BAGI KESEHATAN
Kebanyakan orang Indonesia
tak bisa dipisahkan dari kecap, baik saat memasak maupun saat menikmati
hidangan. Kecap menjadi salah satu bahan paling popular di dunia kuliner. Kecap
sering digunakan sebagai pelengkap dan penyempurna masakan. Tapi, tahukah Anda,
selain menambah cita rasa masakan, kecap dapat memberikan dampak buruk bagi
kesehatan.
Dilansir Boldsky, Rabu, 8 Juli 2015, bahan
masakan yang terbuat dari fermentasi kedelai tersebut mengandung bahan kimia
yang disebut isoflavon, yang bisa menganggu hormonal manusia. Jadi, itu akan
berdampak pada kesehatan laki-laki dan perempuan. Untuk lebih lengkapnya,
berikut ini ulasannya:
1.
Kanker
Payudara
Isoflavon hadir dalam kecap
yang terbukti bertindak sebagai katalis untuk berkembang-biaknya sel-sel kanker
di payudara. Tak cuma itu, kecap juga dilaporkan menimbulkan gangguan dalam
siklus menstruasi bagi wanita.
2.
Menganggu
Hormon Tiroid
Kecap fermentasi kedelai
mengandung goitrogens yang sejenis dengan isoflavon. Kimia ini dapat
menyebabkan hipotiroidisme yang menganggu reaksi hormon tiroid.
3.
Menurunkan
Jumlah Sperma
Mengonsumsi kecap berlebihan
akan meningkatkan kadar estrogen. Perlu diketahui, estrogen ini bekerja
menghambat tiroid, kelenjar yang bekerja mengeluarkan hormon. Ketika tiroid
terhambat, metabolisme tubuh melambat dan terjadilah kenaikan berat badan. Obesitas
menurunkan hormon dan mengurangi kesuburan pria.
4.
MSG
dalam Kecap
Kecap mengandung banyak MSG.
Saat proses pembuatan kecap, asam glutamate terbentuk yang dapat memengaruhi
fungsi neurolagis, menganggu mobilisasi seseorang dalam masa produktif.
5.
Menganggu
Penyerapan Mineral
Kecap mengandung fitata dalam jumlah tinggi yang
menganggu proses pencernaan sekaligus menghalangi penyerapan mineral dalam
tubuh manusia.
Demikianlah beberapa uraian
singkat mengenai dampak buruk dari kecap. Intinya adalah kecap dapat menggangu
kesehatan kita. Namun perlu disadari adalah kesehatan itu ada di tangan Anda. Karena
itu, Anda sendirilah yang memutuskan apakah menghentikan, mengurangi atau
meneruskan penggunakan kecap ini.
sumber: Rina Atmasari, dari Tempo
Tidak ada komentar:
Posting Komentar