Kamis, 04 Juni 2015

Renungan Hari Kamis Biasa IX - Thn I

Renungan Hari Kamis Biasa IX, Thn B/I

Dalam Injil hari ini Tuhan Yesus menjelaskan tentang hukum terutama bagi orang Yahudi, yaitu cinta kasih. Ada dua hukum yang tak terpisahkan, yaitu cinta kepada Allah dan cinta kepada sesama manusia. Cukup menarik kalau diperhatikan tentang hukum cinta kepada sesama. Tolok ukur cinta kepada sesama bukan karena orang itu baik kepada kita atau karena ia satu suku dengan kita atau sama seperti kita. Tolok ukur cinta kepada sesama adalah cinta kepada diri sendiri. “Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri.” (ay. 31).
Bacaan pertama, yang diambil dari Kitab Tobit, bercerita tentang cinta pasangan suami isteri, Tobia dan Sara. Seperti yang telah dikisahkan, sudah tujuh pemuda yang menikahi Sara meninggal di malam pertamanya. Hal ini sudah diingatkan ayah Sara kepada Tobia. Pada malam pertamanya, keduanya berdoa kepada Tuhan. Dalam doanya itu, Tobia menjelaskan makna cintanya kepada Sara. Cintanya kepada Sara bukan lantaran nafsu, melainkan karena hati yang tulus dan benar (ay. 8).
Segala tindakan dan karya baik manusia selalu memiliki maksud dan tujuan. Maksud dan tujuan itu bisa saja tersembunyi bisa pula jelas terungkap. Sabda Tuhan hari ini mengajak kita untuk mendasarkan kebaikan itu pada motivasi yang tulus dan benar, bukan dengan maksud yang terselubung demi kepentingan-kepentingan tertentu. Cinta, misalnya. Tuhan menghendaki supaya cinta kita bersifat universal dengan patokan diri kita. Sebagaimana diri kita ingin bahagia, demikian pula hendaknya kita perlakukan sesama kita.***
by: adrian

Tidak ada komentar:

Posting Komentar