Minggu, 24 Mei 2015

Renungan Hari Raya Pentakosta, Thn B

Renungan Hari Raya Pentakosta, Thn B/I
Bac I  Kis 2: 1 – 11; Bac II        Gal 4: 16 – 25;

Hari ini merupakan akhir dari perjalanan masa paskah. Hari ini Gereja Universal mengajak kita untuk merayakan peristiwa Roh Kudus turun atas para rasul, yang dikenal dengan istilah Pentakosta. Bacaan pertama hari ini, yang diambil dari kitab Kisah Para Rasul, menceritakan peristiwa tersebut. Para murid, yang masih berkumpul di Yerusalem sesuai dengan amanat Tuhan Yesus, berkumpul di satu tempat. Tiba-tiba Roh Kudus turun di atas kepala para murid, yang digambarkan seperti lidah-lidah api. Dengan terang Roh Kudus ini mereka bisa bersaksi tentang Kristus dalam berbagai bahasa. Peristiwa ini mau menunjukkan bahwa Kristus harus diwartakan ke segala penjuru dunia.
Tentang Roh Kudus ini, Tuhan Yesus sendiri sudah pernah mengatakannya. Sebelum memasuki masa sengsara dan wafat-Nya, Tuhan Yesus sudah menjanjikan Roh Kudus untuk menyertai perjalanan pastoral mereka kelak. Roh Kudus yang dimaksud oleh Tuhan Yesus tidak merujuk kepada sosok manusia tertentu, sebagaimana diyakini oleh umat islam. Kaum muslim selalu menggunakan teks ini sebagai pembenaran akan kenabian Muhammad. Ada ironisme di sini, dimana umat islam menilai Injil sekarang (termasuk Injil Yohanes) adalah palsu, namun mereka menggunakannya untuk membenarkan kedatangan Muhammad. Satu hal yang bisa dipakai untuk menyanggah argumen umat islam adalah pernyataan Tuhan Yesus sendiri bahwa Roh Kudus itu akan bersaksi tentang Dia (ay. 26). Pertanyaannya, apakah Muhammad bersaksi tentang Tuhan Yesus?
Jika bacaan pertama dan Injil mengungkapkan tuntutan dari menerima Roh Kudus, yaitu bersaksi, dalam bacaan kedua Paulus mengungkapkan tuntutan lain. Dalam suratnya kepada jemaat di Galatia, Paulus mengajak umat untuk hidup dalam Roh. Jadi, setelah menerima Roh, umat diminta hidup sesuai dengan tuntunan Roh Kudus. Paulus memberi pertentangan antara hidup dalam Roh (ay. 22 – 23) dengan hidup dalam daging (ay. 19 – 21).
Sabda Tuhan hari ini mau menegaskan kepada kita bahwa janji Tuhan Yesus akan Roh Kudus sudah terpenuhi. Hari ini kita merayakannya. Di sini mau dikatakan bahwa sebagaimana Tuhan Yesus tidak mau meninggalkan para murid-Nya berjalan seorang diri, demikian pula kita. Tuhan senantiasa menampingi perjalanan hidup kita dengan kehadiran Roh Kudus. Menjadi persoalan adalah apakah kita menyadari-Nya. Di samping itu, melalui sabda-Nya ini, Tuhan menghendaki supaya kita selalu bersakti tentang Kristus. Menerima Roh Kudus mengandung dua konsekuensi, yaitu bersaksi tentang Kristus dan hidup dalam Roh.***
by: adrian

Tidak ada komentar:

Posting Komentar