Renungan
Hari Raya Pentakosta, Thn B/I
Bac
I Kis 2: 1 – 11; Bac II Gal 4: 16 – 25;
Injil Yoh 15: 26 – 27, 16: 12 – 15;
Hari ini merupakan akhir dari perjalanan masa paskah. Hari ini Gereja Universal mengajak kita untuk merayakan peristiwa Roh Kudus turun atas para rasul, yang dikenal dengan istilah Pentakosta. Bacaan pertama hari ini, yang diambil dari kitab Kisah Para Rasul, menceritakan peristiwa tersebut. Para murid, yang masih berkumpul di Yerusalem sesuai dengan amanat Tuhan Yesus, berkumpul di satu tempat. Tiba-tiba Roh Kudus turun di atas kepala para murid, yang digambarkan seperti lidah-lidah api. Dengan terang Roh Kudus ini mereka bisa bersaksi tentang Kristus dalam berbagai bahasa. Peristiwa ini mau menunjukkan bahwa Kristus harus diwartakan ke segala penjuru dunia.
Tentang
Roh Kudus ini, Tuhan Yesus sendiri sudah pernah mengatakannya. Sebelum memasuki
masa sengsara dan wafat-Nya, Tuhan Yesus sudah menjanjikan Roh Kudus untuk
menyertai perjalanan pastoral mereka kelak. Roh Kudus yang dimaksud oleh Tuhan
Yesus tidak merujuk kepada sosok manusia tertentu, sebagaimana diyakini oleh
umat islam. Kaum muslim selalu menggunakan teks ini sebagai pembenaran akan
kenabian Muhammad. Ada ironisme di sini, dimana umat islam menilai Injil
sekarang (termasuk Injil Yohanes) adalah palsu, namun mereka menggunakannya
untuk membenarkan kedatangan Muhammad. Satu hal yang bisa dipakai untuk
menyanggah argumen umat islam adalah pernyataan Tuhan Yesus sendiri bahwa Roh
Kudus itu akan bersaksi tentang Dia (ay. 26). Pertanyaannya, apakah Muhammad
bersaksi tentang Tuhan Yesus?
Jika
bacaan pertama dan Injil mengungkapkan tuntutan dari menerima Roh Kudus, yaitu
bersaksi, dalam bacaan kedua Paulus mengungkapkan tuntutan lain. Dalam suratnya
kepada jemaat di Galatia, Paulus mengajak umat untuk hidup dalam Roh. Jadi,
setelah menerima Roh, umat diminta hidup sesuai dengan tuntunan Roh Kudus.
Paulus memberi pertentangan antara hidup dalam Roh (ay. 22 – 23) dengan hidup
dalam daging (ay. 19 – 21).
Sabda
Tuhan hari ini mau menegaskan kepada kita bahwa janji Tuhan Yesus akan Roh
Kudus sudah terpenuhi. Hari ini kita merayakannya. Di sini mau dikatakan bahwa sebagaimana
Tuhan Yesus tidak mau meninggalkan para murid-Nya berjalan seorang diri,
demikian pula kita. Tuhan senantiasa menampingi perjalanan hidup kita dengan
kehadiran Roh Kudus. Menjadi persoalan adalah apakah kita menyadari-Nya. Di samping
itu, melalui sabda-Nya ini, Tuhan menghendaki supaya kita selalu bersakti
tentang Kristus. Menerima Roh Kudus mengandung dua konsekuensi, yaitu bersaksi
tentang Kristus dan hidup dalam Roh.***
by:
adrian
Tidak ada komentar:
Posting Komentar