Renungan
Hari Minggu Paskah VII, Thn B/I
Bac
I Kis 1: 15 – 17, 20 – 26; Bac II 1Yoh 4: 11 – 16;
Injil Yoh 17: 11b – 19;
Injil
hari ini menampilkan kisah Tuhan Yesus yang berdoa kepada Bapa-Nya. Dalam doa-Nya
itu, ada kesan bahwa Tuhan Yesus akan berpisah dengan para murid-Nya. Dia tidak
akan selamanya bersama dengan mereka. Sadar bahwa diri-Nya tidak akan berada
bersama mereka, Tuhan Yesus menyerahkan mereka kepada Bapa. Tuhan Yesus meminta
agar Bapa kelak menyertai perjalanan hidup mereka. Yang menarik di sini adalah
bagaimana Tuhan Yesus mengikut-sertakan Allah Bapa dalam perjalanan para murid.
Teladan
Tuhan Yesus dalam Injil terlihat jelas dalam diri para rasul, dalam bacaan
pertama. Kitab Kisah Para Rasul mengisahkan proses pemilihan pengganti Yudas
Iskariot yang telah meninggal karena bunuh diri, untuk melengkapi keduabelas
rasul Tuhan. Ada dua nama yang diusulkan. Proses pemilihan ada di tangan para
rasul. Akan tetapi dikatakan bahwa sebelum melakukan pemilihan “mereka semua berdoa”
(ay. 24). Ini menunjukkan bahwa mereka tidak hanya mengandalkan kekuatan atau
keahlian manusiawi, melainkan turut melibatkan Tuhan.
Yohanes,
dalam suratnya yang pertama, yang menjadi bacaan kedua hari ini, seakan
merefleksikan kedua bacaan tadi. Intinya adalah hendaknya jemaat senantiasa
melibatkan Allah dalam kehidupannya. Salah satu ungkapan pelibatan itu, bagi
Yohanes, adalah dengan hidup saling mengasihi. Bagi Yohanes, Allah adalah kasih
(ay. 16). Karena itu, jika jemaat hidup saling mengasihi, maka Allah tetap diam
di dalamnya (ay. 12). Yohanes mengajak jemaat untuk saling mengasihi sebagai
ungkapan murid-murid Tuhan Yesus.
Dalam
kehidupan kita sering kali hanya mengandalkan kekuatan manusiawi. Orang tua
hanya mengandalkan pengalaman dalam mendidik dan membesarkan anak-anaknya. Guru
mengandalkan kemampuannya mengajar. Ada imam yang mengandalkan jabatan, gelar,
kedekatan dengan uskup atau kekuasaannya. Dan masih banyak contoh lainnya. Sangat
jarang orang mau melibatkan Tuhan dalam karyanya. Padahal kita perlu melibatkan
Tuhan dalam setiap aktivitas. Melibatkan Tuhan dalam setiap karya dapat dilihat
dari ada tidaknya kasih, karena Allah adalah kasih. Jadi, jika kita melibatkan
Allah dalam kehidupan kita, maka ada kasih di dalam setiap karya kita. Inilah yang
dikehendak Tuhan melalui sabda-Nya hari ini.***
by:
adrian
Tidak ada komentar:
Posting Komentar