Selasa, 12 Mei 2015

(Pencerahan) Keliru Menilai

BIAS WARNA
Warna dalam gugusan alis mata
Sering terbaca menyesatkan
Sementara di dalam bergejolak,
Di luarnya justru seperti bisu.

Biru membersitkan kasih yang tulus
Kadang ditafsirkan keliru
Pergumulan yang sengit dengan hidup
Memaksa kita sering pura-pura

Sapuan kuas, nyanyian puisi harus lahir dari renungan,
mengendap di jiwa
dan tuangkan sejujurnya.

Rindu, dendam,
kata hati mesti diterjemahkan dalam bahasa yang jernih.
Hitam menenggelamkan sisi gelap
Mata sering terpaksa berlagak buta.

Rindu, dendam,
kata hati mesti diterjemahkan dalam bahasa yang jernih
Marah, luka, duka jiwa mesti ditumpahkan dengan suara lantang

by: Ebiet G Ade

Tidak ada komentar:

Posting Komentar