Renungan Hari Rabu
Biasa V, Thn B/I
Bac I Kej 2: 4b – 9, 15 – 17; Injil Mrk 7: 14 – 23;
Hari ini bacaan pertama masih diambil dari Kitab Kejadian,
yang bercerita tentang penciptaan manusia. Ini merupakan kisah lain dari kisah
penciptaan. Dikisahkan bahwa Allah membentuk manusia dari debu tanah dan
menghembuskan nafas hidup ke dalam hidungnya (ay. 7). Kepada manusia ini Allah
menyediakan taman Eden, dimana di sana ada tumbuh-tumbuhan yang menarik dan yang
baik untuk dimakan, juga ada pohon pengetahuan baik dan jahat. Di dalam taman
ini manusia bisa menikmati semua pohon kecuali pohon pengetahuan itu. Di sini
tampak bahwa Tuhan selalu memberikan perintah yang jelas kepada manusia soal
mana yang boleh dilakukan dan mana yang tidak.
Perintah jelas ini juga yang hendak ditampilkan dalam Injil
hari ini, secara khusus perintah soal haram tidak haram berkaitan dengan
makanan. Kepada para murid-Nya Tuhan Yesus menegaskan bahwa yang menajiskan itu
bukan berasal dari luar (makanan), karena apapun yang dimakan, semuanya akan
berakhir di jamban. Di sini Tuhan Yesus mau menyatakan bahwa “semua makanan
halal.” (ay. 19). Apa yang merusak hati itulah yang haram atau menajiskan,
karena dari hati timbullah hal-hal jahat seperti percabulan, pencurian,
pembunuhan, keserakahan, kejahatan, kelicikan, hawa nafsu, iri hati,
kesombongan, dll.
Tuhan selalu memberi perintah sebagai rambu-rambu untuk
ditaati. Perintah Tuhan sebenarnya jelas. Ini harus dilakukan, yang itu jangan
dilakukan. Ini boleh menajiskan, itu halal. Akan tetapi, manusia lemah. Kelemahan
manusia ini terlihat dari ketidaktaatan mengikuti perintah atau mencoba
mengaburkan perintah. Ketika Tuhan sudah menyatakan semua makanan halal, masih
ada orang yang mengaburkannya dengan mengatakan yang ini itu haram. Melalui sabda-Nya
hari ini, Tuhan menghendaki kita untuk tetap setia mengikuti perintah-Nya,
karena kesetiaan itu akan mendatangkan keselamatan.
by: adrian
Tidak ada komentar:
Posting Komentar