Renungan Hari Jumat
Biasa IV, Thn B/I
Bac I Ibr 13: 1 – 8; Injil Mrk 6: 14 – 29;
Injil hari ini menampilkan kisah pembunuhan atas Yohanes
Pembaptis oleh Herodes. Dikatakan bahwa Yohanes menegur Raja Herodes, yang
mengambil Herodias, isteri saudaranya, sebagai isterinya. Di sini tampak bahwa
Herodes tidak menghormati perkawinan. Dia, yang seharusnya cukup puas dengan
isterinya, malah mengambil lagi isteri orang sebagai isteri. Herodias merasa
sakit hati dengan teguran Yohanes itu sehingga ia menaruh dendam kepadanya. Dendam
itu terlampiaskan ketika akhirnya ia berhasil mendapatkan kepala Yohanes di
atas sebuah talam.
Bacaan pertama seakan merefleksikan teguran Yohanes Pembaptis
di atas. Karena itu, dalam Surat kepada Orang Ibrani, penulis mengajak jemaat
untuk menghormati nilai-nilai luhur perkawinan. Nilai-nilai luhur perkawinan
yang hendak dijaga di sini adalah monogami, kesetiaan dan cinta kasih. Bagi penulis,
monogami dan kesetiaan dalam perkawinan dapat diwujudkan jika masing-masing
orang merasa cukup dengan apa yang ada padanya. Jika seorang suami merasa cukup
dengan isteri yang ada padanya, ia tidak akan tergoda untuk selingkuh dan
menikah lagi.
Keserakahan merupakan salah satu dosa utama manusia. sifat
serakah ini muncul karena manusia selalu merasa kurang dan ingin lebih. Sifat ini
bisa merasuk ke pelbagai kehidupan manusia. Salah satunya adalah perkawinan. Perselingkuhan
dan poligami terjadi karena orang serakah. Dia tidak puas dengan apa yang sudah
ada padanya. Sabda Tuhan hari ini membuka mata hati kita, khususnya terkait
dengan perkawinan. Tuhan menghendaki supaya kita menjaga nilai-nilai luhur
perkawinan. Salah satunya dengan setia pada pasangan kita. Kita dapat
melakukannya jika kita memiliki rasa syukur; mensyukuri apa yang ada pada diri
kita. Dengan sikap syukur ini, kita dapat menerima pasangan hidup kita dengan segala kelemahan, kekurangan dan juga kelebihannya.
by: adrian
Tidak ada komentar:
Posting Komentar