SANTO YOHANES MATHA, PENGAKU IMAN
Putera manusia datang bukan
untuk dilayani, melainkan untuk melayani dan untuk memberikan nyawa-Nya menjadi
tebusan bagi banyak orang (Mat 20: 28). Kebenaran sabda Yesus ini dapat dilihat
dalam kesaksian hidup pribadi Yohanes dari Matha. Sebagian besar masa hidupnya
diabdikan secara total kepada Allah dan sesama.
Yohanes lahir pada abad XII
di Portugis Selatan. Semenjak kecil, Yohanes sudah menampilkan benih-benih
kesalehan hidup. Ketika usianya menanjak dewasa ia memutuskan untuk mengikuti
pendidikan calon imam agar lebih penuh mengabdikan diri kepada Tuhan. Ia sungguh
berjuang agar pantas menjadi seorang imam Allah. Tuhan menyertai dia hingga ia
meraih mahkota imamat.
Setelah menjadi imam, Yohanes
bersama rekannya, Santo Feliks de Valois, bertapa di suatu tempat yang sunyi di
daerah pegunungan selama tiga tahun. Kemudian mereka berdua berangkat ke Roma
untuk memulai suatu karya bagi orang-orang Kristen yang dikuasai oleh kaum
Sarasin. Dengan restu dan bantuan dari Paus Innocentius III (1198 – 1216)
mereka mendirikan Ordo Tritunggal Mahakudus yang masih aktif hingga sekarang.
Semula mereka berdua
bermaksud membebaskan orang-orang Kristen itu dari perbudakan kaum Sarasin. Tetapi
kemudian niat mereka digantikan dengan usaha-usaha di bidang pendidikan,
perawatan kesehatan dan karya amal lainnya bagi orang-orang Kristen itu. Doa dan
tapa mereka disertai dengan usaha-usaha yang keras membuahkan hasil yang benar.
Motto karya dan hidup mereka
termuat dalam semboyan ini: “Bila sesama membutuhkan bantuan kita, kita
seyogiayanya mempergunakan waktu dan tenaga kita untuk membantu mereka
sedapat-dapatnya.” Setelah lama mengabdikan diri dalam berbagai karya cinta
kasih, Yohanes meninggal dunia pada tahun 1213.
sumber: Iman Katolik
Baca
juga orang kudus hari ini:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar