Renungan Hari Selasa
sesudah Epifani, Thn B/I
Bac I 1Yoh 4: 7 – 10; Injil Mrk 6: 34 – 44;
Dalam bacaan
pertama hari ini, Yohanes memaparkan apa yang dulu pernah diajarkan oleh Tuhan
Yesus kepada mereka, para murid-Nya, yaitu tentang kasih. Dalam suratnya yang
pertama, Yohanes menegaskan bahwa kasih itu berasal dari Allah. Siapa saja yang
hidup dalam kasih, maka ia berasal dari Allah; Allah ada di dalamnya. Umat dapat menghadirkan Allah dalam hidup dengan kasih. Karena itulah,
Yohanes mengajak para pembacanya untuk hidup dalam kasih satu dengan yang lain, karena dengan demikian Allah hadir di tengah mereka.
Kasih, yang dikehendaki Tuhan, merupakan tindakan yang
terarah kepada orang lain. Hal inilah yang mau dibangun Tuhan Yesus kepada para
murid-Nya dalam Injil hari ini. Dikisahkan bahwa setelah mengajar orang banyak
dan hari mulai malam, para murid meminta Tuhan Yesus menyuruh orang banyak itu pergi
mencari makan di kampung-kampung terdekat. Akan tetapi, Tuhan Yesus justru
meminta para murid-Nya untuk memberi mereka makan. “Kamu harus memberi mereka
makan!” Demikian kata Yesus kepada para murid-Nya (ay. 37). Di sini Tuhan Yesus
mau menumbuhkan rasa belas kasih pada para murid-Nya.
Sering dalam kehidupan kita selalu menghindari bila dituntut
untuk peduli kepada sesama. Lebih ironis lagi, banyak dari kita, khususnya para imam, suka menasehati orang untuk hidup dalam kasih sementara kita sendiri sulit melakukannya. Tak jarang pula kita seperti para murid, memilih jalan
pintas nan mudah supaya diri kita tak merasa direpotkan. Sabda Tuhan hari ini
mengajak kita untuk selalu menghidupi apa yang pernah diajarkan Tuhan Yesus. Tuhan
menghendaki kita untuk menumbuhkan kepedulian kepada sesama kita yang
membutuhkan bantuan. Kepedulian itu merupakan wujud kasih.
by: adrian
Tidak ada komentar:
Posting Komentar