Renungan Hari Minggu Biasa
II, Thn B/I
Bac I 1Sam 3: 3b – 10, 19; Bac II 1Kor 6: 13c – 15a, 17 – 20;
Injil Yoh 1: 35 – 42;
Bacaan pertama dan Injil hari ini sama-sama bertemakan
tentang panggilan Tuhan. Di sini hendak dikatakan bahwa Tuhan yang memanggil dan
manusia yang menjawab. Bacaan pertama, diambil dari Kitab Samuel yang Pertama,
menceritakan pengalaman panggilan yang dialami Samuel. Dikatakan bahwa awalnya
Samuel tidak menyadari dirinya dipanggil oleh Tuhan. Nabi Eli-lah yang
membantunya untuk mengenal suara Tuhan, sehingga ia pun mau menjawab
panggilan-Nya. Dalam jawabannya terlihat bahwa Samuel menyerahkan dirinya
kepada kehendak Tuhan.
Hal yang sama juga terlihat dalam Injil. Hari ini Injil
menampilkan kisah panggilan Andreas, salah satu dari keduabelas rasul Tuhan
Yesus. Dikatakan bahwa awalnya Andreas merupakan murid Yohanes Pembaptis. Yohanes-lah
yang memperkenalkan Yesus kepada Andreas sehingga ia datang kepada Tuhan Yesus
dan menjadi murid-Nya. Andreas ini pula yang mengenalkan Yesus kepada
saudaranya, Simon.
Jika bacaan pertama dan Injil menampilkan kisah panggilan
untuk menjadi alat bagi Tuhan, dalam bacaan kedua juga secara implisit terkandung salah satu makna panggilan tersebut. Paulus, dalam suratnya yang pertama kepada Jemaat di Korintus,
yang menjadi bacaan kedua ini, menyadarkan umat bahwa mereka dipanggil Tuhan
untuk melawan dosa percabulan. Umat, melalui tubuhnya, adalah alat bagi Tuhan
untuk melawan dosa itu yang sepertinya begitu marak dalam masyarakat waktu itu.
Dasar pertimbangan Paulus adalah bahwa tubuh itu adalah “bait Roh Kudus” (ay.
19). Karena itu, jangan sekali-kali menyerahkannya kepada percabulan. Untuk melawan
percabulan, Paulus mengajak umat untuk memuliakan Allah melalui tubuh mereka.
Sabda Tuhan hari ini menyadarkan kita bahwa kita pun saat ini
dipanggil oleh Tuhan. Panggilan ini bukan untuk menjadi pekerja di kebun
anggur-Nya, melainkan untuk menjadi alat bagi Tuhan melawan dosa. Ada begitu
banyak dosa dalam kehidupan kita dewasa ini. Ada percabulan yang merusak
keutuhan rumah tangga dan berbagai efek lainnya, ada korupsi yang menderitakan
orang lain, ada egoisme dan hedonisme, ada aborsi terhadap bayi tak berdosa,
dan masih banyak lainnya. Melalui sabda-Nya hari ini Tuhan menghendaki kita
untuk melawan semua dosa dalam kehidupan kita. Berusahalah untuk mengajak orang
lain, seperti Andreas mengajak Simon, untuk bersama menanggapi panggilan Tuhan
ini sehingga kita tidak berjuang sendiri.
by: adrian
Tidak ada komentar:
Posting Komentar