Renungan Hari Kamis
sesudah Epifani, Thn B/I
Bac I 1Yoh 4: 19 – 5: 4; Injil Luk 6: 14 – 22a;
Bacaan pertama hari ini diambil dari Surat Yohanes yang
pertama. Dalam suratnya itu, Yohanes kembali menegaskan akan ajaran pokok Tuhan
Yesus, yaitu soal kasih. Bagi Yohanes, kasih itu terarah kepada dua sisi, yaitu
Allah dan sesama manusia. Barangsiapa mengasihi Allah, ia harus mengasihi juga
sesamanya. Yohanes menegaskan bahwa siapa yang mengatakan dirinya mengasihi
Allah namun membenci sesamanya, adalah pendusta. Kasih itu berasal dari Allah. Karena
itu, orang yang hidup dalam kasih, Allah tinggal di dalam dia.
Apa yang diungkapkan Yohanes dalam bacaan pertama,
bertentangan dengan sikap orang Nazaret, yang mendengar pengajaran Tuhan Yesus
di rumah ibadat. Tuhan Yesus mengungkapkan kasih Allah kepada umat manusia
sebagaimana yang dinubuatkan Nabi Yesaya. Dengan pengungkapkan nubuat itu, mau
dikatakan bahwa Allah ada dalam Tuhan Yesus. Akan tetapi, warga sama sekali
tidak melihatnya. Mereka hanya sebatas melihat hal lahiriah. “Bukankah Ia ini
anak Yusuf?”
Sabda Tuhan hari ini mau mengatakan kepada kita bahwa kasih
itu adalah kekuatan ilahi. Orang yang hidup dalam kasih merupakan orang yang
memiliki kekuatan ilahi. Karena memiliki kekuatan ilahi itulah maka ia dapat
mengasihi sesama, termasuk musuh atau yang berlaku jahat. Melalui sabda-Nya
ini, Tuhan menghendaki kita untuk senantiasa hidup dalam ajaran kasih ini. Dengan
hidup dalam kasih, kita sudah menampilkan Allah kepada orang lain.
by: adrian
Tidak ada komentar:
Posting Komentar