Kamis, 29 Januari 2015

Renungan Hari Kamis Biasa III - Thn I

Renungan Hari Kamis Biasa III, Thn B/I
Bac I    Ibr 10: 19 – 25; Injil             Mrk 4: 21 – 25;

Dalam Injil hari ini Tuhan Yesus mengajar orang banyak tentang menjadi pelita. Tuhan Yesus menghendaki supaya pendengar-Nya mau menjadi pelita. Fungsi pelita adalah menyingkirkan kegelapan dan memberi penerangan. Namun pelita tidak menghasilkan cahaya dari dirinya sendiri sehingga bisa menerangi. Terang itu diberikan kepada kepada pelita. Terang di sini merupakan simbol kebaikan atau hal-hal positif yang dianugerahkan Tuhan kepada umat manusia. Tuhan Yesus menghendaki supaya pendengar-Nya menjadi terang, yang memancarkan cahaya kebaikan sehingga hal-hal negatif dalam kehidupan menjadi sirna.

Apa yang disampaikan Injil di atas sejalan dengan harapan penulis Surat kepada Orang Ibrani. Dalam bacaan pertama, penulis mengajak para pembacanya untuk hidup saling memperhatikan, saling mendorong dalam kasih dan dalam pekerjaan baik (ay. 24), dan saling menasehati (ay. 25). Di sini orang bisa berperan sebagai pelita bagi sesamanya yang masih tinggal dalam kegelapan. Dengan tindakan kasih, orang lain dapat melihat kebaikan; dan dengan menasehati dan menolong, orang lain bisa terbantu untuk keluar dari situasi gelapnya.

Kita adalah pelita. Kita menerima terang dari Tuhan. Terang itu membuat kita bercayaha. Dengan cahaya itu kita terpanggil untuk menerangi kegelapan dalam kehidupan kita. Dengan cahaya itu, orang bukan saja bisa melihat terang itu, melainkan juga dapat terbantu untuk keluar dari kegelapan hidupnya. Inilah yang dikehendaki Tuhan melalui sabda-Nya. Tuhan menghendaki supaya kita menjadi alat bagi-Nya untuk membantu sesama kita yang masih tinggal dalam kegelapan. Namun terlebih dahulu kita harus keluar dari kegelapan kita dan menerima terang dari Tuhan sehingga kita bisa memancarkan cahaya kebaikan Tuhan.

by: adrian

Tidak ada komentar:

Posting Komentar