Renungan Hari Kamis
Biasa III, Thn B/I
Bac I Ibr 10: 19 – 25; Injil Mrk 4: 21 – 25;
Dalam Injil hari ini Tuhan Yesus mengajar orang banyak tentang
menjadi pelita. Tuhan Yesus menghendaki supaya pendengar-Nya mau menjadi
pelita. Fungsi pelita adalah menyingkirkan kegelapan dan memberi penerangan. Namun
pelita tidak menghasilkan cahaya dari dirinya sendiri sehingga bisa menerangi. Terang itu diberikan
kepada kepada pelita. Terang di sini merupakan simbol kebaikan atau hal-hal
positif yang dianugerahkan Tuhan kepada umat manusia. Tuhan Yesus menghendaki
supaya pendengar-Nya menjadi terang, yang memancarkan cahaya kebaikan sehingga
hal-hal negatif dalam kehidupan menjadi sirna.
Apa yang disampaikan Injil di atas sejalan dengan harapan
penulis Surat kepada Orang Ibrani. Dalam bacaan pertama, penulis mengajak para pembacanya
untuk hidup saling memperhatikan, saling mendorong dalam kasih dan dalam
pekerjaan baik (ay. 24), dan saling menasehati (ay. 25). Di sini orang bisa
berperan sebagai pelita bagi sesamanya yang masih tinggal dalam kegelapan. Dengan
tindakan kasih, orang lain dapat melihat kebaikan; dan dengan menasehati dan
menolong, orang lain bisa terbantu untuk keluar dari situasi gelapnya.
Kita adalah pelita. Kita menerima terang dari Tuhan. Terang
itu membuat kita bercayaha. Dengan cahaya itu kita terpanggil untuk menerangi
kegelapan dalam kehidupan kita. Dengan cahaya itu, orang bukan saja bisa
melihat terang itu, melainkan juga dapat terbantu untuk keluar dari kegelapan
hidupnya. Inilah yang dikehendaki Tuhan melalui sabda-Nya. Tuhan menghendaki
supaya kita menjadi alat bagi-Nya untuk membantu sesama kita yang masih tinggal
dalam kegelapan. Namun terlebih dahulu kita harus keluar dari kegelapan kita
dan menerima terang dari Tuhan sehingga kita bisa memancarkan cahaya kebaikan
Tuhan.
by: adrian
Tidak ada komentar:
Posting Komentar