Renungan Hari Kamis
Biasa II, Thn B/I
Bac I Ibr 7: 25 – 8: 6; Injil Mrk 3: 7 – 12;
Bacaan-bacaan liturgi hari ini menampilkan maklumat tentang
siapa itu Yesus. Dalam bacaan pertama, yang diambil dari Surat kepada Orang
Ibrani, penulis menampilkan Tuhan Yesus sebagai Imam Besar. Menurut penulis
surat ini, Tuhan Yesus berbeda dari imam-imam besar lainnya. Imam Besar ini
saleh, tanpa dosa dan salah, terpisah dari orang-orang berdosa, dan lebih
tinggi dari pada tingkat-tingkat sorga (ay. 26). Sebagai Imam Besar Tuhan Yesus
menjadi “Pengantara dari perjanjian yang lebih mulia” (ay. 6).
Dalam Injil Tuhan Yesus mendapat gelar Anak Allah. Gelar ini
berasal dari pengakuan roh-roh jahat yang merasuki orang. Dikisahkan bahwa saat
itu Tuhan Yesus berada di sebuah danau. Ia mengajar orang banyak, yang datang dari
berbagai daerah. Mereka bukan saja mendapatkan pengajaran, tetapi juga penyembuhan
bagi yang sakit. Orang-orang yang kerasukan roh jahat pun dibebaskan dari
pengaruh roh jahat itu. Saat pembebasan itulah, roh-roh jahat itu mengakui
bahwa Yesus adalah Anak Allah.
Sabda Tuhan hari ini pertama-tama menyadarkan kita akan siapa
Tuhan Yesus itu. Dia-lah Imam Besar dan juga Anak Allah. Sebagai Imam Besar,
Tuhan Yesus telah menjadi pengantara kita dengan Allah Bapa. Dia telah
mendamaikan relasi kita yang rusak dengan Allah. Sebagai Anak Allah, Tuhan
Yesus memiliki kuasa atas roh-roh jahat yang selalu merasuki hidup manusia,
termasuk kita sehingga hidup kita tidak lagi mengikuti kehendak Tuhan melainkan
kehendak roh jahat itu. Di sini tampak jelas bahwa Tuhan menghendaki supaya
kita senantiasa bersyukur karena Dia telah mendamaikan kita dengan Allah. Tuhan
juga meminta kita untuk selalu datang kepada-Nya bila roh jahat merasuki hidup
kita.
by: adrian
Tidak ada komentar:
Posting Komentar