SANTO YOHANES PENDERMA, PENGAKU IMAN
Jika kita yang hina dan
tidak layak ini memohon bantuan Tuhan siang dan malam, kiranya perlu juga kita
bersedia mendengarkan dan mengabulkan permintaan sesama saudara kita. Inilah pikiran
dasar yang menjadi motto Yohanes Penderma. Motto ini sungguh mewarnai seluruh
hidup dan pelayanannya kepada umat.
Yohanes lahir di Siprus pada
pertengahan abad VI. Ia mempunyai seorang isteri dan beberapa anak. Hidup mereka
sekeluarga sangat bahagia, tetapi karena suatu sebab, isteri dan anak-anaknya
meninggal mendahului dia ke alam baka. Peristiwa duka ini dianggap sebagai
kehendak dan rencana Tuhan atas dirinya. Sepeninggal isteri dan anak-anaknya,
ia memutuskan untuk mengabdikan seluruh hidupnya bagi karya pelayanan kepada
kaum fakir miskin. Harta kekayaannya dibagi-bagikan seluruhnya kepada para fakir
miskin tersebut. Para miskin disebutnya sebagai majikan-majikannya yang
menuntut pelayanan segera. Ia sendiri menganggap dirinya sebagai hamba dan
pelayan mereka.
Perhatian kepada fakir
miskin ini semakin meningkat ketika ia diangkat menjadi Batrik Aleksandria. Ia berusaha
mengumpulkan semua kaum miskin, kira-kira berjumlah tujuh ribu lima ratus
orang, dan sedapat mungkin membantu mereka agar memperoleh pekerjaan. Setiap hari
Rabu dan Sabtu, ia menyiapkan waktu khusus di Gereja untuk berbincang-bincang
dengan mereka, mendengarkan keluhan-keluhan mereka, serta menolong memecahkan
masalah mereka. Terhadap orang-orang kaya yang kikir dan angkuh, ia bersikap
tegas. Namun ketegasannya tidak mengurangi simpati mereka kepada Yohanes,
karena sikapnya yang lembut, ramah dan penuh cinta kepada umatnya.
Tuhan menganugerahi
kepadanya kemampuan membuat mukjizat dan kebijaksanaan memimpin Gereja. Ia dinamakan
Yohanes Penderma karena kesediaannya membagikan hartanya kepada para miskin dan
kelembutannya dalam mendengarkan mereka. Ia meninggal pada tahun 620.
sumber: Iman Katolik
Baca
juga riwayat orang kudus 23 Januari:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar